batampos – Tanah longsor di pinggiran jalan menuju Pulau Galang Baru belum diperbaiki. Kondisi ini berpeluang memutuskan akses sebab sisi kiri kanan jalan merupakan tebing yang cukup curam.
Longsor ini berada di sebelah kanan jalan dari arah Jembatan IV ke Pulau Galang Baru. Longsoran cukup besar memakan bahu jalan. Namun demikian kendaraan masih bisa lewat karena masih ada sisi kiri jalan yang masih utuh. Lokasi longsoran diberi penutup terpal dan tiang penanda oleh pihak kecamatan agar kendaraan tidak terjebak ke tepi tanah longsor.
Baca Juga:Â Buruh Minta UMP 2024 Naik 15 Persen
Masyarakat setempat kuatir musim hujan ini akan terjadi longsoran lagi yang bisa memutuskan akses jalan. Jika ini terjadi maka aris lalulintas ke Pulau Galang Baru akan putus total. Masyarakat berharap agar longsoran ini segera diperbaiki agar tidak terjadi kejadian susulan saat hujan.
“Sudah dari bulan Mei itu. Sekarang sudah musim hujan. Kalau tak diperbaiki putus jalan ini nanti, ” kata Herlan, warga Galang Baru.
Camat Galang Uthe Rambe sebelumnya membenarkan tanah longsor di jalan utama trans Barelang itu. Longsoran ini sudah masuk wilayah Kelurahan Sembulang dan tindak lanjutnya pihak kecamatan sudah menyurati Badan Pengusahaan (BP) Batam.
“Iya itu Kelurahan Sembulang. Sudah kami surati Badan Pengusahaan (BP) Batam terkait masalah jalan itu. Sudah ada penanganan di lapangan. Di bagian bawah lokasi longsor telah di tahan supaya tak turun lagi. Semoga ada perbaikan secepatnya,” jelas Rambe.
Baca Juga:Â 299,79 Gram Barang Bukti Narkotika Dimusnahkan Polisi
Berdasarkan situasi di lapangan, lokasi jalan yang longsor ini sebut Rambe merupakan akses jalan yang berada di lokasi yang terjal. Sisi kanan dari arah jembatan IV memang cukup curam sehingga berpeluang untuk terjadinya longsor. Butuh penanganan yang tetap agar akses jalan ini aman dari bahaya longsor.
“Itu dibantarkan perbukitan jalan itu. Agak curam memang di lokasi yang longsor. Makanya penanganan harus betul-betul dikaji. Penanganan harus dari bawa supaya saat diatas kerjakan tidak turun lagi tanahnya. Itu lagi dikerjakan oleh BP Batam,” kata Rambe. (*)
Reporter: Eusebius Sara