batampos – Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria menyebutkan, ada beberapa pangkalan LPG 3 kilo yang menuturkan kekosongan LPG karena dalam masa pengangkutan dari Tanjung Uban.
“Ada beberapa kendala (kosong) karena faktor pengangkutan via laut, ” ujarnya, Minggu (19/3/2023).
Menurutnya, saat ini kapal Pertamina dari Tanjunguban tujuan Batam telah selesai loading dan tiba di Batam. Direncanakan kata Agus, gas LPG akan langsung didistribusikan ke sejumlah pangkalan-pangkalan yang mengalami kekosongan tersebut.
Baca Juga:Â Polsek Nongsa Tingkatkan Patroli Selama Bulan Ramadan
“Iya. Semalam kapal kita sudah selesai loading di Tanjunguban dan segera akan kita distribusikan, ” tambah Agus.
Ia menambahkan, sehubungan dengan kondisi produk LPG 3 kilogram ini, Pertamina berkomitmen memenuhi keperluan energi baik itu LPG maupun BBM. Selain itu Stok LPG dan BBM di wilayah Kepri atau Batam khususnya dalam keadaan yang aman dan tersedia.
“Supply LPG untuk Batam diambil dari Tanjunguban melalui transportasi laut dimana pengantarannya dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor non teknis seperti cuaca dan faktor teknis seperti ijin saat loading dan unloading LPG maupun ijin sandar serta berlayar, ” terangnya.
Baca Juga:Â Bea Cukai Batam: Seluruh Barang Bekas Dilarang Masuk
“Keamanan dalam pendistribusian merupakan prioritas dari Pertamina sesuai dengan prinsip perusahaan dalam menerapkan prinsip HSSE disemua lini operasi, ” tambahnya.
Agus menambahkan, dari pengamatan di lapangan, bahwa Bright Gas 5.5 Kg dan 12 Kg terdapat di pangkalan-pangkalan. Pertamina menghimbau bagi rumah tangga mampu dan pelaku usaha kuliner skala menengah-besar atau jasa agar membeli LPG Non Subsidi 5.5 Kg/12 Kg karena LPG 3 Kg diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
“Gunakan energi dengan bijak, membeli seperlunya, tidak menimbun apalagi menjual kembali barang subsidi, ” imbaunya.
Sebelumnya, sejumlah warga Batuaji dan Sagulung mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji bersubsidi tiga kilogram.
Baca Juga:Â BIB Terus Kembangkan Rute Domestik dan Internasional
Pangkalan yang biasanya stabil dengan stok gas kini sering kehabisan stok. Bahkan pedagang eceran yang biasa menjual gas ini juga mengaku kehabisan stok gas melon.
Lina warga di kelurahan Tembesi, Sagulung mengaku pasokan gas sempat kosong di pangkalan selama empat hari sebelum akhirnya kembali ada Selasa (14/3) pagi. Begitu juga Burhan warga Simpang Basecamp, Batuaji, mengaku sudah tiga hari terakhir pangkalan di sekitaran rumahnya kehabisan stok gas.
“Katanya besok baru ada (stok). Sudah keliling saya cari tapi kosong semua,” katanya.(*)