batampos.co.id – Pengerusakan jaringan listrik di Sekolah Tunas Indonesia oleh orang tak dikenal jadi bahan perbincangan warga yang berdiam di sekitar lingkungan sekolah. Warga berharap pihak kepolisian segera mengungkap siapa pelaku pengerusakan tersebut demi kenyamanan dan keamanan bersama.
Ini disampaikan warga karena memang pelaku yang merusak jaringan listrik sekolah ini diduga kuat adalah kelompok orang yang sering melakukan perjudian dan menggelar pesta minuman keras di sekitar lokasi sekolah.
“Sangat mengganggu pak orang-orang itu. Kasian sekolah itu sering jadi sasaran kalau mereka mabuk atau kalah judi. Kadang mereka BAB sembarangan di sekolah itu. Mereka juga sering buat keributan sehingga meresahkan juga masyarakat yang tinggal di sekitar sini. Preman-preman semua yang nongkrong di situ. Tolong ditangkap semua pak karena pemukiman ini dijadikan markas judi dan mabuk,” ujar Widia, warga yang berdiam di dekat lokasi sekolah.
Keadaan yang tak nyaman ini diakui warga terjadi hampir sepanjang waktu. Siang hari saat anak-anak sedang belajar di sekolah mereka juga sering melakukan keributan. “Malam hari lebih parah lagi. Kadang nyanyi keras-keras sampai tengah malam. Mohon ini ditindak lanjuti karena meresahkan,” ujar Indri, warga lainnya.
Pihak Sekolah Tunas Indonesia sebelumnya juga menyampaikan hal yang sama. Tindakan sekelompok orang yang melakukan aksi perjudian dan pesta miras di depan lokasi sekolah memang meresahkan. Selain merusak sekolah, mereka juga membuang sampah dan kotoran sembarangan di sekitar sekolah. “Kita sudah tegur tapi malah diajak ribut. Banyak sekali alasan mereka,” ujar Pimpinan Sekolah Tunas Indonesia Nurani Sinuraya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aktifitas belajar mengajar Sekolah Tunas Indonesia yang berlokasi di samping Perumahan Puteri Tujuh, Kelurahan Kibing, Kecamatan Batuaji, terhambat sejak Senin (14/11). Itu karena instalasi kabel listrik sekolah rusak total. Kerusakan ini diduga sengaja dilakukan oleh orang tak dikenal pada, Minggu (13/11), saat sekolah sedang libur.
Pimpinan Sekolah Tunas Indonesia Nurani Sinuraya sebut puluhan siswa yang sedang mengikuti ujian semester harus dialihkan ke sekolah lain di Taman Lestari.
“Tak bisa berbuat apa-apa karena ujian ini berbasis komputer. Jaringan kelistrikan sekolah rusak total,” ujarnya, Rabu (17/11).
Dikatakan Nurani, pengerusakan jaringan listrik ini sudah dilaporkan ke Mapolsek Batuaji dan penyidikan Polsek Batuaji sudah melakukan olah TKP dan minta keterangan ke pihak sekolah. Dia berharap agar polisi segera mengungkap siapa pelaku pengerusakan jaringan listrik sekolah tersebut.
“Semacam teror dan intimidasi gitu pengrusakan ini. Pelaku hanya menggunting kabel-kabel listrik saja. Barang lain aman. Sampai congkel semua pintu sekolah hanya untuk gunting semua instalasi listrik sekolah. Barang sekolah tak ada yang hilang,” tutur Nurani.
Dijelaskan Nurani, pengerusakan ini diduga ada kaitan dengan masalah lahan lapangan olahraga sekolah. Dimana lahan dan lapangan olahraga sekolah mereka selama ini, digunakan oleh sekelompok orang untuk berjudi dan tempat menengguk minuman keras.
Pihak sekolah tentu risih sebab, aktifitas yang bertentangan dengan hukum ini terjadi di depan sekolah mereka. Pihak sekolah berniat membangun tembok pembatas di sekeliling komplek sekolah namun tak diizinkan oleh sekelompok orang menggunakan lahan itu.
Perselisihan sering terjadi sehingga kemungkinan besar pengerusakan ini berkaitan dengan masalah lahan tersebut. “Apapun masalahnya kami mohon agar polisi mengusut tuntas kasus pengerusakan ini. Ini sekolah untuk mencerdaskan anak bangsa kok diganggu. Kasus ini bukan kasus maling tapi semacam intimidasi dan teror,” Nurani.
Kanit Reskrim Polsek Batuaji Ipda Budi Santosa membenarkan adanya laporan tersebut dan pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Lagi didalami,” ujar Budi. (*)
Reporter: EUSEBIUS SARA