Sabtu, 5 Oktober 2024

Mahasiswa Desak Stabilitas Harga Bahan Pokok, Pemko Batam Sebut Normal

Berita Terkait

spot_img
Demo Mahasiswa 1 F Cecep Mulyana
Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Batam melakukan aksi demonstrasi, Rabu (13/4). F.Cecep Mulyana

batampos – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Batam melakukan aksi demonstrasi, Rabu (13/4). Dalam aksi tersebut, mereka membawa lima poin tuntutan yang ditujukan kepada DPRD Kota Batam dan Pemko Batam.

Adapun lima tuntan mereka yang tertuang dalam selebaran kertas. Tuntutan mereka berupa, penolakan terhadap naiknya Pajak Pertambahan Nilai (PPN); penolakan atas kenaikan harga BBM Pertamax; desakan terhadap pemerintah untuk terus mengawal stabilitas harga bahan pokok; penolakan adanya isu wacana presiden 3 periode.

Dan tuntutan terakhir, apabila ke empat tuntutan tersebut di atas tidak mendapat respon, maka mahasiswa Cipayung Plus akan menjalankan aksi lanjutan dengan massa yang lebih banyak.

Ketua Umum PMII Batam, Deddy Wahyudi mengatakan, aksi mereka lakukan bermula dari keprihatinan atas kesulitan yang dirasakan masyarakat saat ini. Terutama berkaitan dengan harga sembako dan BBM. Sehingga mereka yang tergabung dalam Cipayung Plus melakukan aksi.

“Kami akan kembali ke Kantor DPRD Kota Batam,” tegas Deddy.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum GMKI Batam, Binsar H Pasaribu mengatakan, kenaikan pajak dan bahan bakar berdampak pada kenaikan bahan kebutuhan pokok. Terutama di Kota Batam yang bukan merupakan daerah penghasil kebutuhan.

“Karena ini akan berimbas pada kenaikan harga barang-barang lainnya,” katanya.

Mereka berjanji, apabila tuntutan tersebut tidka mendapatkan respon dari pihak terkait, mereka akan kembali melakukan aksi dengan massa yang lebih besar. Dimana, mereka akan melakukan aksi demo selama dua hari sampai dengan hari ini, Kamis (14/4).

Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, terkait dengan tuntutan dari para mahasiswa tersebut, pihaknya tidak bisa mengambil keputusan. Sebab, tuntutan yang diajukan oleh mahasiswa itu merupakan kewenangan dari pemerintah pusat.

“Yang paling relevan itu menjawab isu itu adalah pusat,” katanya.

Sementara terkait persoalan harga bahan pokok. Ia mengatakan jika Pemko Batam telah menjalankan berbagai upaya agar harga bahan pokok ini dapat ditekan, terutama selama bulan puasa dan lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam terkait masalah ini.

“Memang tiap tahun kami ada satgas pangan dan tim monitoring yang bergerak memantau harga bahan pokok jelang lebaran. Selain itu, selama Ramadan, kami juga menggelar operasi pasar TPID dan juga bazaar sembako murah di beberapa titik,” jelas Amsakar ketika ditemui di dalam gedung DPRD Kota Batam.

Sampai saat ini, tegasnya, hampir seluruh harga komoditi terpantau normal dan stabil, kecuali harga telur yang mengalami sedikit kenaikan. Perubahan harga dari hari ke hari ini terus dipantau oleh tim Pemko Batam.

Amsakar juga menegaskan, bahwa seluruh komoditi bahan pokok di Batam akan tersedia cukup sampai satu hingga dua bulan ke depan. Ia berharap lebaran mendatang masyarakat tidak terbebani dengan lonjakan harga pangan yang meningkat.

“Hanya terkait pangan itu yang mungkin bisa kami jawab dari pemerintah daerah. Selebihnya adalah ranah pemerintah pusat, seperti tentang BBM, PPN, dan wacana presiden tiga periode itu,” terangnya. (*)

 

Reporter : Eggi Idriansyah

spot_img

Update