Selasa, 24 September 2024

Malaysia Kekurangan Pekerja, BP2MI: Jangan Melewati Jalur Belakang atau Ilegal

Berita Terkait

spot_img
PMI Covid e1638517559163
Ilustrasi. Satgassus meninjau pemulangan PMI Provinsi Kepri, memantau pemulangan PMI di Pelabuhan Internasional Batam Center. Foto: Satgassus PMI Provinsi Kepri untuk Batam Pos

batampos – Batam harus mewaspadai serbuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal, yang mencoba berangkat melalui jalur belakang ke Malaysia disebabkan adanya permintaan kebutuhan pekerja kasar dari negara tetangga.

Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan BP2MI Kepri, Darman M Sagala, mengatakan, pihaknya bahkan telah mendengar kabar adanya kekurangan tenaga kerja kasar di Malaysia.



Darman menduga hal itu disebabkan ramainya PMI pulang dari Malaysia saat pandemi.

“Tingginya permintaan akan tenaga kerja ini perlu disikapi semua pihak. Termasuk, dari daerah asal para PMI. Sebab, tidak hanya akan ramainya PMI pergi secara legal, tapi juga secara ilegal,” ujanya.

“Terkait ini kami sosilisasi terus menerus, agar para WNI (Warga Negara Indonesia) yang ingin bekerja ke luar negeri bisa melalui jalur legal,” tuturnya lagi.

Darman meminta agar daerah-daerah yang sering menjadi asalnya PMI ilegal, lebih menyaring betul dan waspada.

“Kami sudah sampaikan, harus terfilter betul yang berangkat,” ujarnya.

Ia mengatakan, peningkatan kewaspadaan ini demi menjaga keamanan WNI.

“Saya ingatkan jangan melewati jalur belakang atau ilegal.Sebab tidak aman, berangkatlah melalui jalur-jalur legal yang sudah disediakan negara,” kata Darman.

Biasanya, kata Darman, masyarakat tergiur janji-janji manis para agen-agen PMI ilegal. Ada yang dijanjikan untuk dibuatkan paspor, tapi akhirnya berangkat melalui jalur ilegal.

“Jika ada yang seperti, bisa laporkan ke kami,” ungkap Darman.

Terkait hal ini,Pemerhati Korban Human Trafficking, Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus meminta pemerintah harus memastikan perlindungan ke masyarakat.

“Para mafia sering memanfaatkan kelemahan sistem perlindungan pekerja migran yang dilakukan pemerintah,” ungkap pria yang akrab disapa Romo Pascal tersebut.

Menurut Romo Pascal, pemerintah melupakan suatu hal. Ia mengatakan ada alasan kenapa PMI berangkat melalui jalur ilegal.

“Kenapa tidak lewat depan. Berarti ada masalah dengan sistem lewat depan,” ungkapnya.

Ia menilai selama sistem ini tidak diperbaiki, agar tidak ada lagi kejadian tenggelamnya para PMI ilegal.

“Jangan kambing hitamkan PMI, cuaca atau apalah. Sistemnya yang salah,” tutur dia.

Warga Negara Indonesia (WNI) memilih menjadi PMI, disebabkan pemerintah tidak memberikan lapangan pekerjaan dengan gaji yang layak. Sehingga, banyak yang mencari kerja ke luar negeri.

“Sekarang ini ada kerja di luar negeri, pemerintah harus hadir. Jika tidak bisa membuat lapangan pekerjaan, berikan perlindungan ke mereka (para PMI),” ujar Romo Pascal.(*)

Reporter: Fiska Juanda

spot_img

Update