batampos – Polemik daya tampung siswa baru juga dialami sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Batam yang berada di Sagulung. Pendaftar sekolah ini juga membludak saat pendaftar saat PPDB dibuka pada bulan Mei lalu. Pendaftaran diatas 1.000-an peserta, namun yang diterima hanya 410 siswa.
Sama seperti SMK dan SMA, peserta yang antre masih ada namun sekolah ini belum mengeluarkan kebijakan kuota tambahan. Sekolah ini mempertahankan kapasitas daya tampung ideal yakni 36 orang per lokal.
“Sudah selesai dan yang diterima 410 orang untuk 10 kelas reguler, satu kelas Cambridge dan satu kelas asrama,” ujar Kepala MAN I Batam, Khairina melalui Humas MAN Batam Rio.
Baca Juga: Dua SMAN ‘Favorit’ di Batam Terapkan Belajar Online
Sekolah dibawa Kemenag ini tetap mempertahankan kapasitas daya tampung ideal demi tetap menjamin mutu pendidikan yang sudah berjalan cukup baik selama ini.
Untuk proses PPDB sendiri MAN 1 Batam sudah berjalan sejak bulan Mei lalu. Ada empat tahap. Tahap pertama adalah jalur undangan, yang mana MAN 1 Batam akan menyeleksi tiga siswa yang sesuai dengan kriteria dari SMP-SMP yang masuk kriteria perekrutan MAN 1 Batam.
Tahap kedua adalah jalur kurikulum Cambridge yang merekrut sebanyak 24 siswa. Jalur ini adalah jalur istimewa sebagai jalur terbaru di MAN 1 Batam. Siswanya akan menempati ruangan khusus hingga tamat nanti. Untuk jalur ini sistem pembelajaran seperti yang diatur dalam kurikulum Cambridge.
“Semua berbahasa Inggris pembelajarannya. Ini tahun pertama,” ujar Rio.
Baca Juga:Â Si Jago Merah Hanguskan 9 Rumah di Pulau Buluh, Ini Fotonya
Jalur ketiga adalah prestasi. Layaknya PPDB pada umumnya jalur prestasi ini untuk seleksi siswa berprestasi.
“Jalur keempat itu MAN PK (program keagamaan). Kuota yang diterima 24 orang untuk satu lokal. Semua kita jalankan sesuai dengan protab yang ada,” ujar Rio.
Terakhir adalah jalur reguler. Nah untuk jalur reguler ini pendaftaran mendekati angka seribuan orang. Jumlah pendaftar sudah jauh melewati kuota daya tampung MAN 1 Batam secara menyeluruh yang hanya 360 orang.(*)
Reporter: Eusebius Sara