Sabtu, 21 September 2024

Marak Isu Penculikan Anak, Disdik Batam Imbau Pengawasan di Sekolah

Berita Terkait

spot_img
Sekolah SD dan Murid Dalil Harahap 1
Murid pulang sekolah. Sekolah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terkait isu penculikan anak yang saat ini sedang ramai di media massa.

batampos – Maraknya isu penculikan anak akhir-akhir ini menimbulkan keresahan. Banyak orangtua khawatir dengan beredarnya informasi penculikan anak tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Batam, Hendri Arulan mengatakan peningkatan kewaspadaan sudah diinformasikan kepada pihak sekolah.



Salah satunya memastikan orangtua anak datang ke sekolah dan menjemput anak usai menempuh pendidikan.

“Selama ini bagi orangtua yang menjemput anaknya biasanya di pagar bertemu dengan guru. Hal ini untuk memastikan anak dijemput, dan pulang dengan selamat,” kata dia, Senin (13/2).

Baca Juga: Ada 161 Kasus Diabetes Melitus Tipe I Pada Anak di Batam

Pemerintah Kota Batam mengimbau kepada seluruh sekolah negeri maupun swasta untuk meningkatkan kewaspadaan terkait isu penculikan anak yang saat ini sedang ramai di media massa.

Pihaknya secara resmi mengeluarkan imbauan melalui surat edaran Dinas Pendidikan Kota Batam dengan nomor 400.3.5.3/228/11/2023 tentang maraknya isu penculikan anak.

“Kami mengimbau kepada seluruh tenaga pengajar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya tindakan penculikan peserta didik, dengan cara memastikan keberadaan anak saat di sekolah, dan pulang sekolah,” ujarnya.

Dia meminta kepada setiap sekolah agar memaksimalkan keamanan sekolah melalui petugas keamanan sekolah dan majelis guru. Termasuk grup paguyuban yang sudah ada selama ini.

“Informasi ini juga diinfokan melalui grup whatsapp per kelas. Biasanya wali murid dan wali kelas berkomunikasi di wadah tersebut. Ini memudahkan juga dalam pengawasan anak tentunya,” bebernya.

Baca Juga: Limbah Busa Peredam Galangan Kapal Menumpuk di Pinggir Jalan

Selain itu, kepada para orang tua atau wali murid agar dapat melakukan antar jemput sendiri atau melalui orang lain yang sudah dikenal dan memiliki rasa tanggung jawab yang baik.

“Mungkin bisa melapor ke guru atau wali murid, jika memang ada jasa antar jemput anak. Sehingga saling kenal. Dan tidak menimbulkan kekeliruan, dan kekhawatiran,” ujarnya.

Dia juga meminta kepada para guru agar mengurangi waktu bermain maupun jajan di luar kelas atau lingkungan sekolah pada saat istirahat yang jauh dari pantauan guru.

Guru juga mengingatkan di setiap kelas, agar anak-anak mewaspadai orang asing, atau yang memang tidak dikenal. Hal ini juga merupakan langkah preventif dalam mencegah terjadinya tindakan penculikan anak.

Baca Juga: Sedapnya Ayam Bakar Dendang Melayu, Bumbu Diolah Selama 15 Jam

“Ini yang selalu kami ingatkan lagi. Makanya kami inginnya orangtua yang antar jemput. Atau kalau pakai jasa, tolong dikenalkan kepada pihak sekolah. Sehingga bisa menghindari hal yang tidak diinginkan,” tambah Hendri.

Selain itu pihaknya juga meminta memberikan edukasi dan pemahaman kepada peserta didik dan wali murid untuk bijak menggunakan alat komunikasi seperti telepon pintar.

“Karena informasi atau berita terkait penculikan anak ini sangat banyak. Bahkan di pesan WhatsApp sering dijumpai orangtua harap bijak mencari kebenaran, dan jangan gampang menyebarkan informasi yang terindikasi hoaks,” tutupnya. (*)

 

 

Reporter : YULITAVIA

spot_img

Update