batampos – Perilaku bully dari kalangan remaja trend akhir-akhir ini di kota Batam. Perlu peran aktif semua pihak untuk sama-sama mengawasi perilaku yang tidak manusiawi tersebut.
Kasat Binmas Polresta Barelang AKP Tuti Elfi saat sambang Kamtibmas dengan masyarakat Batuaji meminta dengan tegas agar ini jadi atensi bersama. Masyarakat berperan untuk mengawasi lingkungannya masing-masing.
“Terlebih yang memiliki anak usia remaja tolong diperhatikan dengan betul pergaulan anak. Kalau sudah selesai dari sekolah awasi pergaulan anak di luar rumah dan lingkungan. Jangan biarkan anak keluyuran tanpa arah kemana-mana,” ujar Tuti.
Kasus bully terakhir terjadi di wilayah Sagulung. Siswi SMK Teladan Sagulung jadi korban bully dari siswa pria lainnya. Kejadian di ruangan belajar sekolah dan cukup jadi atensi bersama. Berkaca dari kasus ini Tuti berharap agar sekolah juga lebih memperketat lagi pengawasan terhadap anak didiknya.
Baca Juga:Â Pelaku Bully di SMK Teladan Sagulung Ternyata Siswa dari Sekolah Lain
“Kami dari Binmas Polresta Barelang juga punya program rutin turun ke sekolah. Ini akan kami pertegas lagi agar tak ada lagi kasus bully ke depannya,” ujar Tuti.
Terkait kasus bully terakhir ini, Kapolsek Sagulung Iptu Donald Tambunan menuturkan, pihaknya telah menyelidiki, dan orangtua korban, korban dan orangtua pelaku bully dan pelaku bully sudah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Polisi masih memberikan kesempatan kepada orangtua korban dan pelaku untuk berdiskusi menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan. Jikapun nanti ada laporan resmi dari pihak korban maka proses hukum akan dijalankan sesuai koridor hukum yang ada.
Seperti diberitakan sebelumnya, Seorang siswa SMK Teladan jadi korban bully dari seorang siswa yang berasal dari sekolah lain. Perbuatan bully ini terjadi di ruangan kelas SMK Teladan dan terekam kamera CCTV sekolah, pada, Rabu (6/3) pagi. Siswa pelaku bully mendatangi sekolah korban dan melakukan aksi penganiayaan.
Berdasarkan rekaman kamera CCTV sekolah, pelaku bully yang mengenakan seragam sekolah dan tas ransel beberapa kali memukul, menendang dan menarik korban yang mengenakan jilbab. (*)
Reporter: Eusebius Sara