batampos – Panjangnya masa tunggu haji bagi calon jemaah asal Kota Batam yang kini mencapai hingga 23 tahun, menjadi perhatian serius Kementerian Agama (Kemenag) Batam.
Kepala Seksi Haji Kemenag Kota Batam, Syahbudi, menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental bagi calon jemaah yang harus menunggu hingga 2047 untuk menunaikan ibadah haji.
”Antrean haji di Batam saat ini mengharuskan jemaah yang baru mendaftar untuk menunggu hingga 23 tahun. Ini berarti calon jemaah perlu melakukan persiapan jangka panjang, baik fisik maupun mental, agar tetap sehat dan siap saat giliran mereka tiba,” ujar Syahbudi, Selasa (29/10).
Selain itu, Syahbudi menjelaskan bahwa panjangnya antrean disebabkan oleh tingginya jumlah pendaftar setiap tahun yang tidak diimbangi dengan kuota yang cukup. Kuota haji yang terbatas menjadi tantangan tersendiri, mengingat tingginya minat masyarakat Batam untuk menunaikan ibadah haji.
”Semakin banyak pendaftar setiap tahun, otomatis memperpanjang masa tunggu. Ditambah lagi, kuota untuk wilayah Batam terbatas, sehingga banyak calon jemaah yang harus menunggu lebih lama,” ungkap Syahbudi.
Melihat panjangnya masa tunggu, Kemenag Batam mengimbau masyarakat agar memahami pentingnya menjaga kesehatan selama masa antrean. Menurutnya kesehatan sangat berpengaruh, mengingat perjalanan haji membutuhkan stamina yang baik.
”Kami mengingatkan calon jemaah untuk tetap menjaga kesehatan dan mengikuti manasik haji dengan serius, agar siap secara fisik dan mental saat waktu keberangkatan tiba,” katanya.
Selain persiapan pribadi, Kemenag Batam berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi calon jemaah haji. Berbagai program pembinaan, seperti manasik haji dan bimbingan administrasi, terus dilakukan untuk memastikan jemaah siap baik secara administrasi maupun spiritual.
Meski masa tunggu mencapai puluhan tahun, antusiasme masyarakat Batam untuk menunaikan ibadah haji tetap tinggi. Kemenag berharap kuota yang dialokasikan pemerintah pusat dapat ditingkatkan, sehingga waktu tunggu calon jemaah bisa diperpendek.
”Kami terus mendampingi calon jemaah dalam persiapan haji, meskipun masih bergantung pada kuota pusat. Harapannya, antusiasme masyarakat tetap terjaga meskipun masa tunggu panjang,” pungkas Syahbudi. (*)