Kamis, 19 September 2024
spot_img

Masalah Air di Batam Berlanjut: Malam Tanpa Air, Siang Hanya Menetes

spot_img

Berita Terkait

spot_img
air mati
ilustrasi

batampos – Permasalahan air di Batam makin hari kian merumitkan warga. Di Tanjungsengkuang, sudah beberapa pekan belakangan suplai air terhenti.

Warga setempat, Ratna, meresahkan hal itu. Ketika malam, suplai air mati total. Sementara di siang hari, aliran air hanya sedikit saja.



PT Air Batam Hilir (ABH) telah menjanjikan kecukupan air bagi pelanggannya yang terdampak dengan menyediakan air tangki. Sementara, menurut warga tangki air yang dikerahkan ABH sulit didapat.

“Mau beli air tangki keliling itu susah. Katanya enggak semua tempat ada air baku yang jual, jadi tangki air keliling juga enggak gampang dijumpai. Minta kiriman tangki ke ABH, tapi tak dikirim,” kata dia.

Baca Juga: Pengelola Pelabuhan Batam Center Berganti; Pelayanan Jangan Turun

Ia meminta PT ABH untuk menggenjot tekanan air saat tengah malam. Jadi, setidaknya warga tetap bisa menampung air meski satu atau dua drum dalam semalam.

“Sehingga warga yang tinggal di ujung pipa seperti di Tanjungsengkuang punya peluang nadah air meski sedikit. Tapi kalau tekanan sama atau malah dikecilin saat dini hari, ya susah,” ujarnya.

Liam, warga sekitaran Nagoya juga merasakan hal serupa. Namun, di tempatnya air tetap berjalan, mengalir seperti biasa. Hanya saja aliran air sangat kecil.

“Kalau malam memang kecil. Di Perumahan Happy Garden pun gitu. Ada saudara saya tinggal di sana, airnya kalau malam tak mengalir normal,” ujar dia.

Hal ini juga dirasakan warga Perumahan Kharisma Residence. Suplai air tak lancar sejak dikelola ABH. Aliran air mengecil siang hair. Itupun tak setiap saat. Sementara malam hari hanya mengalir saat tertentu saja.

“Mengalirnya tak tau kapan, matinya pun tak tau kapan. Hanya Tuhan lah yang tau. Jadi kita harus selalu standby menampung air. Saya biasanya hanya dapatnya tengah malam,” ujar Adi.

Baca Juga: Amsakar Claudia Versus Kotak Kosong

Menjawab permasalahan tersebut, Corporate Communication PT ABH, Ginda Alamsyah berharap warga sabar atas permasalahan yang terjadi. Ia menyampaikan bahwa saat ini petugas tengah menggesa penambahan debit atau produksi air.

Memang, debit air yang berkurang atau tak cukup menyebabkan sejumlah wilayah di Batam terdampak. Beberapa daerah, khususnya areal yang jauh dari pipa serta yang berada dielevasi tinggi agak sulit mendapat air.

“Untuk di Tanjungsengkuang, tadi malam sempat mengalir jam 2. Tapi pagi ini katanya mati lagi. Kami sedang menggesa ini agar segera teratasi,” kata Ginda, Rabu (31/7).

Sementara untuk permintaan tangki air, pihaknya mengusahakan itu dapat disalurkan dengan cepat. Namun karena permintaan air tangki di waktu bersamaan secara masif, maka agak sedikit telat

“Kita tetap usahakan menerima untuk kita bantu air tangki per harinya. Kalau bisa permintaan itu melalui satu pintu lewat perangkat di kawasan sekitar saja,” katanya. (*)

 

Reporter: Arjuna

spot_img
spot_img

Update