batampos – Sejak 3 Juli lalu, perbaikan kebocoran pipa di depan Perumahan Happy Garden, Nagoya, Batam, tak kunjung rampung. Akibatnya, suplai air disejumlah lokasi terhenti.
Humas PT Air Batam Hilir, Ginda Alamsyah, menginformasikan bahwa sampai saat ini petugas masih mencari pangkal pipa yang mengalami kebocoran itu. Kemungkinan kebocoran berada di bawah badan jalan.
Ia mengatakan kali ini petugas kesulitan memperbaiki pipa lantaran kendala masalah titik kebocoran. Petugas harus terlebih dulu mencari hulu sumber air, dan memutus aliran untuk sementara. Lalu baru bisa dilakukan pekerjaan.
“Pipa yang bocor itu kemungkinan di bawah jalan. Kami tidak mungkin langsung melakukan pekerjaan, arus lalu lintas di sana cukup padat, takutnya nanti mengganggu. Makanya kami fokus bekerja pada tengah malam,” kata Ginda.
Kemungkinan, jika tidak ada halangan, perbikan akan rampung di tanggal 14 Juli mendatang. Imbas dari kebocoran pipa tersebut, setidaknya ada 1.300 pelanggan yang terdampak mati air.
“Kami akan berusaha maksimal untuk bisa lebih cepat dari hari yang diperkirakan. Kami minta masyarakat tetap bersabar. Petugas sedang melakukan upaya maksimal dan mengusahakan agar perbaikan selesai hari ini,” ujar dia.
Sudah sekitar lima hari warga setempat tak mendapat suplai air. Beberapa diantaranya bahkan sampai membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan harian.
Akim, warga perumahan Happy Garden, mengalami suplai air tersendat. Ia terpaksa membeli air galon, untuk kebutuhan rumah tangga.
“Memang air ngalir, tapi kecil (aliran air). Nunggunya lama, makanya beli air galon aja. Sehari paling sedikit lima galon,” kata dia, Senin (8/7).
Kebocoran pipa air itu sebenarnya terjadi pada 2 Juli lalu. Aliran air di kawasan Nagoya terhenti. Selain masyarakat, pemilik usaha di sekitaran sana pun mengeluh lantaran kebutuhan air tak terpenuhi.
“Kami nyuci pun terpaksa beli galon. Kalau mandi saya ke rumah saudara di Bengkong,” kata Juan, salah seorang warga lainnya.
Pengusaha Buka Suara
Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid, menyayangkan matinya aliran air bersih itu. Nagoya merupakan pusat bisnis di Batam. Harusnya menjadi perhatian khusus bagi konsorsium air bersih.
“Ketika aliran air bersih di Nagoya ini mati, tentunya akan menganggu operasional pelaku usaha di Nagoya dan sekitarnya. Terutama usaha yang mengandalkan air bersih seperti hotel dan restoran,” katanya.
Wajar jika pelanggan air bersih di Batam tak bisa mentolerir lamanya air mati di sekitaran Nagoya ini. Seharusnya pihak terkait sudah memiliki langkah-langkah antisipatif jika terjadi kebocoran pipa.
“Kami imbau perusahaan air bersih bersama dengan pengelola air bersih di Batam bisa lebih profesional lagi. Batam sebagai daerah industri seharusnya tidak boleh lagi sampai kekurangan air bersih. Wajah Batam bisa tercoreng di mata investor kalau hal-hal begini dibiarkan terus terjadi,” ujar dia. (*)
Foto: Seorang pekerja yang melakukan perbaikan pipa yang bocor di depan Perumahan Happy Garden, Nagoya, Batam. (Istimewa untuk Batam Pos)