batampos – Jalan rusak menuju pelabuhan Sagulung, Kelurahan Seibinti kembali memakan korban. Apes kali ini dialami Lorensius, pria lanjut usia di Batuaji. Pemotor ini jatuh terjebak pada jalan yang berlubang di pemukiman Pokok Jengkol, Sagulung, Senin (15/7) sore.
Lorensius yang baru pulang mengantar barang ke pelabuhan Sagulung terjungkal bersama sepeda motor nya di lokasi jalan rusak tadi. Saat itu cuaca sedang mendung dan menjelang malam. Pandangannya terganggu sehingga terjebak dalam lobang yang cukup besar di sisi kiri jalan dari arah pelabuhan.
“Ada mobil dari arah berlawanan. Saya agak susah ngelak lubang itu. Mendung dan hari mulai gelap jadi agak kabur. Babak belur saya jatuh bersama motor, ” ujarnya saat dijumpai di kediamannya di Tanjunguncang.
Atas kejadian itu, pria yang akrab disapa Pakde ini harus menjalani pengobatan di rumah sakit karena luka-luka yang cukup parah di kaki, tangan dan pelipis matanya.
“Karena jalan rusak itulah makanya jadi begini. Kita orangtua ini mana mungkin mau kebut-kebutan. Karena situasi jalan nya yang memang rusak parah itu. Besar lubangnya, ” ujar Lorensius.
Syahid, warga kampung Jengkol menuturkan, kecelakaan seperti yang dialami Lorensius ini sudah sering terjadi. Banyak pemotor yang terjungkal di lokasi jalan rusak ini.
“Sudah sering seperti ini. Ibu-ibu yang paling banyak korbannya,” kata Syahid.
Pantauan Batam Pos di lapangan, kerusakan jalan menuju pelabuhan Sagulung ini memang parah. Kerusakan mulai terjadi dari simpang Polsek Batuaji hingga pintu masuk pelabuhan. Nyaris tak ada ruas jalan yang luput dari pecahan aspal ataupun lubang.
Lurah Seibinti Jamil akui kerusakan jalan itu dan sudah diusulkan dalam Musrenbang sebagai prioritas rencana perbaikannya.
“Itu tetap prioritas di Musrenbang, masih menanti realisasi perbaikannya, ” kata Jamil.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Batam Suhar mengaku, belum bisa melakukan perbaikan kerusakan jalan tersebut secara menyeluruh sebab belum ada anggaran untuk perbaikan tahun ini. Penanganan hanya sifatnya sementara berupa penambalan pada lokasi lokasi jalan yang memang sudah rusak parah.
“Penambalan yang ada dan masih berjalan di lokasi-lokasi yang memang butuh penanganan segera. Perbaikan menyeluruh belum ada lagi, ” kata Suhar. (*)
Reporter: Eusebius Sara