Jumat, 31 Januari 2025

Melangkah Maju Dalam Persaudaraan, Niko Nixon Pimpin Paguyuban Samosir Nauli Batam 2022-2025

Berita Terkait

spot_img
Para pengurus dan panitia Samosir Nauli Batam yang diketuai Niko Nixon Situmorang foto bersama Wali Kota dan Kepala BP Batam HM Rudi, dan Bupati Samosir Vandiko Timoteus Gultom, serta Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak usai pelantikan di Golden Prawn Hall, Bengkong, Minggu (4/9/2022). F Chahaya Simanjuntak/Batam Pos

batampos– Perkumpulan warga Samosir yang merantau di Batam membentuk paguyuban dengan nama Parpunguan Samosir Nauli Batam. Paguyuban ini diresmikan di Bengkong, Minggu (4/9/2022). Terpilih sebagai ketua umum, yaitu Niko Nixon Situmorang untuk masa jabatan 2022-2025.

“Periode kepengurusan tiga tahunan. Tujuan kami mendirikan organisasi atau paguyuban ini yaitu untuk memupuk keakraban, meningkatkan kebersamaan. Mengajak semua warga Samosir di Batam melangkah maju dalam persaudaraan,” ujar Ketua Umum Paguyuban Samosir Nauli Batam, Niko Nixon Situmorang di sela-sela acara peresmian kemarin.


Niko menyebutkan, pendirian paguyuban ini dilatarbelakangi pertemuan sederhana para pengurus untuk menyatukan kembali warga Samosir di tanah rantau, khususnya di Batam.

Menurutnya, sejak Batam berdiri, sudah ada warga Samosir yang merantau ke kota ini. Datang dari berbagai latar belakang profesi dan ekonomi, tapi mereka punya satu kerinduan bersama. “Untuk memupuk rasa persaudaraan sebagai warga yang lahir di Samosir. Kita satu, bersaudara. Senasib sepenanggungan di Batam. Akrab dan sepakat untuk memberi sumbangsih dalam membangun Samosir, tanah kelahiran kami menjadi destinasi wisata dunia, serta turut membangun kemajuan Kota Batam. Itu kerinduan kami,” jelas Niko.

Dia menyebutkan, saat ini ada sekitar 15 ribu warga Samosir yang berdomisili di Batam. “Untuk yang diundang hari ini ada sekitar 600-an tamu yang mewakili sembilan kecamatan yang ada di Samosir,” jelasnya.

Samosir merupakan salah satu kabupaten muda di Indonesia. Pemerintahan administratifnya terbentuk pada 18 Desember 2003, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Toba-Samosir. Kabupaten ini terdiri dari sembilan kecamatan, yakni Pangururan, Simanindo, Ronggur Nihuta, Palipi, Nainggolan, Onan Runggu, Sitio-tio, Sianjur Mula-mula, dan Kecamatan Harian.

Sumber pendapatan utama kabupaten ini sebagian besar dari pertanian dan peternakan karena lahannya yang subur, serta pariwisata berkelas dunia dengan objek wisata kabupaten itu sendiri, yang terletak di tengah-tengah Danau Toba.

“Kerinduan besar kami, kami bisa memberikan sumbangsih dan ide-ide dalam mengembangkan Pulau Samosir. Itu butuh kekompakan bersama dari kami warga yang peduli kampung halaman,” jelas Niko.

Sementara itu, Dewan Pembina Samosir Nauli Batam, Dr Parningotan Malau menyebutkan, dengan hadirnya paguyuban Samosir Nauli Batam, sesuai visi misinya, yakni wajib memberdayakan warga Samosir menjadi golongan yang berpikiran terbuka, lebih kompak antar anggota, saling membantu dan senasib-sepenanggungan sesuai dengan ajaran kasih.

Pelantikan ini diawali dengan ibadah raya. Mengangkat tema Nasihat Hidup Dalam Kasih yang diambil dari nats Alkitab Roma 12:9-16. “Ada tiga perintah yang harus ditaati supaya paguyuban ini berjalan, yakni saling mengasihi, saling menghormati, dan saling menolong. Ini menjadi penuntun bagi semua anggota perkumpulan Samosir Nauli ini untuk sukses bersama-sama, senasib sepenanggungan,” ujarnya.

Selain perintah, ada juga yang harus diperhatikan sebagai peringatan, yakni supaya dalam menjalankan serikat tolong menolong, hendaknya kasih itu tidak pura-pura dan jangan menganggap diri sendiri pintar. “Orang yang menganggap diri pintar, cenderung sombong, tidak mau mendengar orang lain. Janganlah kita seperti ini. Peringatan ini menjadi bekal dan penuntun bagi kita untuk menjalankan organisasi ini,” ungkapnya.

Bupati Samosir, Vandiko Timoteus Gultom yang hadir dalam acara ini mengungkapkan rasa syukurnya atas terbentuknya paguyuban Samosir Nauli Batam. “Ini pertama punguan (perkumpulan, red) Samosir di seluruh Indonesia hadir di Batam. Dengan hadirnya paguyuban ini, mari kita saling memperhatikan satu sama lain,” ujar Vandiko.

Vandiko yang membawa sekitar 40 rombongan dari kantor Dinas Bupati dan sekaligus penasihat tim ekonomi kreatif Samosir tersebut, menyebutkan, supaya masyarakat Samosir yang kini berdomisili di Kota Batam harus mampu menjadi warga yang cerdas dan bermartabat, serta mendukung program pemerintah Kota Batam untuk kemajuan ekonomi kawasan. Selain itu, warga Samosir juga harus memanfaatkan sistem kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi untuk bekerja pintar, berpartisipasi dalam percepatan pembangunan dan kemajuan Samosir.

“Kami berharap kepada para perantau kami di Batam untuk tetap memperhatikan kami yang di Samosir . Sumbangsih pikiran kami butuhkan. Kembali ke Samosir terutama pature huta mi (Bangun kampungmu,red),” pinta Vandiko.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota dan juga Kepala BP Batam ex-Officio HM Rudi menyambut baik hadirnya paguyuban Samosir Nauli di Batam, sehingga Batam sebagai miniaturnya Indonesia terasa lebih lengkap.

“Batam ini miniaturnya Indonesia. Segala suku dan agama hadir di sini. Berbagai paguyuban dari berbagai provinsi di Indonesia ada di Batam. Mengapa? Karena Batam hanya 20 persen warga tempatan, 80 persennya adalah perantau. Batam dibangun di atas kemajemukan, tapi kita tetap harmoni. Saya juga minta supaya paguyuban Samosir Nauli Batam ini turut menjaga keselarasan, harmoni dan turut bersinergi membangun Batam,” jelasnya.

Acara pelantikan ini dibagi ke tiga acara besar, yakni ibadah raya, pelantikan, dan hiburan acara adat yang didatangkan langsung dari tim kesenian Samosir. Turut hadir dalam kepanitiaan yakni Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, tokoh masyarakat Samosir dan juga Komisaris PT Sijori Interbintana Pers Marganas Nainggolan, ketua panitia J. Herman Simbolon, serta para pengurus dan juga tamu undangan. (*)

Reporter: Chahaya Simanjuntak

spot_img

Update