Jumat, 29 Maret 2024
spot_img

Melihat Latihan Tempur TNI AL-Royal Australian Navy di Pusat Latihan Tempur di Lingga

Berita Terkait

spot_img

Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menggelar latihan tempur di Pantai Todak, Dabo Singkep Kepri, Minggu (20/11). Latihan tempur kali ini dilaksanakan bersama Angkatan Laut Australia atau Royal Australian Navy.

DABO SINGKEP – Yofi Yuhendri

Perahu karet TNI AL terlihat berlayar berjarak 400 meter dari pantai. Perahu itu menurunkan 4 prajurit Marinir. Mereka bersenjata lengkap. Perlahan, prajurit itu berenang menuju bibir pantai.

Selama berenang, prajurit tersebut tidak menimbulkan percikan air dan gelembung udara. Teknik berenang ini dikenal dengan nama renang rintis.

Sesampai di bibir pantai, satu persatu prajurit memeriksa kondisi sekitar. Mereka memastikan tak ada musuh yang menunggu dan mengintai. Kawasan bibir pantai dipastikan aman dari musuh.

Kedatangan 4 prajurit Marinir tersebut disusul 5 unit kapal karet. Kapal itu didayung puluhan prajurit dari TNI AL dan RAN. Seluruh pajurit kemudian menuju hutan yang berada di sekitar pantai.

Di hutan terjadi kontak senjata. Puluhan tembakan terdengar. Alhasil, musuh di hutan berhasil dilumpuhkan.

“Latihan ini seolah-olah dilakukan pada malam hari. Intinya adalah melakukan pendaratan. Tapi operasi pendaratan dan penyerbuan itu selalu dimulai dengan penggunaan kapal,” ujar Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang turut menyaksikan latihan tempur ini di lokasi.

Latgab TNI Australian Navy
Angkatan Laut Australia atau Royal Australian Navy saat melakukan persiapan latihan tempur bersama TNI. Foto: Yofi Yuhendri/Batam Pos

Hutan aman dari musuh, lalu 2 unit helikopter mendarat di dekat hutan. Puluhan prajurit turun, dan mereka menggepur markas musuh dengan tembakan. Operasi ini dikenal dengan nama mobile udara (mobud).

Tak hanya gempuran tembakan senjata prajurit, serangan juga dilakukan dari udara menggunakan pesawat F16 milik TNI AU. Terhitung ada 5 pesawat yang melintas diudara.

Pesawat-pesawat yang diterbangkan dari Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru tersebut melepaskan bahan peledak tepat di atas markas yang ditempati para musuh. Akhirnya, seluruh musuh dilumpuhkan.

Seluruh musuh lumpuh, markas hancur. Prara prajurit turut meledakkan rumah-rumah yang digunakan musuh untuk bersembunyi.

“Diluncurkan (prajurit) jam 1 malam, jam 3 sudah dikuasai tempat ini oleh eselon terdepan. Kemudian eselon serbuan berikutnya, berangkat tadi jam 7 pagi sampai dengan pendaratan, kemudian di susul oleh closed air sport itu bantuan dari pesawat kami F-16. Kemudian setelah itu dimobudkan pasukan Marinir dan Australia ke daerah sasaran, karena daerah itu sudah dikuasai,” kata Andika.

Latihan tempur ini dalam rangka misi Indo-Pacific Endeavor (IPE). Digelar selama 2 hari, yakni 19-20 November dengan sandi Ausindi Amphibious Assault Exercise.

latgab
Kendaraan taktis milik TNI memasuki area latihan bersama. Foto: Yofi Yuhendri/Batam Pos

Dari Indonesia, TNI mengerahkan KRI Banjarmasin-592 dan menerjunkan 500 prajurit yang didukung Korps Marinir TNI AL, Kopaska, Taifib, dukungan pesawat F16 TNI AU, dan tim kesehatan.

Sedangkan Australia mengerahkan Kapal Perang HMAS Adelaide, helikopter, Lite Landing Craft (LCC), zodiac, truk logistik, serta ambulans. Untuk personel, RAN melihatkan personel yang hampor sama dengan Indinesia.

“Awalnya, dua kapal sudah berada di perairan Lingga sejak 48 jam atau dua hari yang lalu sudah bertemu, kemudian dilakukan pertukaran. Karena apa, konsepnya adalah serangan Amfibius bersama. Oleh karena itu staff dari masing-masing kapal itu kemudian harus belajar masing-masing. Maksudnya mempelajari sehingga singkron rencana operasi yang akan diluncurkan dari dua kapal ini,” ungkap Andika.

Andika menjelaskan latihan berama antara TNI dengan RAN sudah berlangsung sejak tahun 80an. Namun, latihan kali ini memiliki konsep yang lebih sulit, dan lebih banyak aset yang dilibatkan.

“Kami ingin latihan itu setiap tahun semakin sulit. Untuk tahun ini lebih sulit dari tahun lalu, tahun depan harus lebih sulit lagi. Tadi sudah mulai kami bicarakan, apa nih konsep tahun depan,” kata pria yang sebelumnya menjabat Kepala Staf TNI AD tersebut.

Dalam tahun ini, TNI sudah menggelar 2 kali latihan tempur di Pantai Todak, Dabo Singkep Kepri. Sebelumnya, latihan gabungan dilakukan pada awal Agustus lalu. Latihan tersebut bernama Super Garuda Shield (SGS) 2022 yang didalamnya tergabung personel militer dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS), Australia, Jepang, dan Singapura.

Pantai Todak terletak di Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep. Untuk menuju lokasi latihan tempur menggunakan jalur darat atau dari Pelabuhan Jagoh, Dabo Singkep membutuhkan waktu 1,5 jam.

panglima tni
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (kanan) bersama Chief of Joint Operations at Headquarters Joint Operations Command, Lieutenant General Greg Bilton. Foto: Yofi Yuhendri/Batam Pos

Akses ke jalan hanya satu, dan akan melalui banyak gerbang penjagaan. Di kiri jalan melalui beberapa pantai, serta disisi kanan jalan hutan.

Informasi yang didapatkan dari sejumlah Perwira TNI, Pantai Todak memiliki wilayah yang mudah diakses atau dilakukan pendaratan. Baik dari kendaraan amfibi maupun helikopter.

Selain itu, tempat latihan ini didukung wilayah yang dapat diberdayakan untuk mendukung operasi militer. Seperti fasilitas bandara, pelabuhan, rumah sakit serta instansi pemerintah lainnya baik sipil, TNI dan Polri.

Andika mengaku lokasi latihan tempur di Pantai Todak, Dabo Singkep Kepri sudah lama digunakan. Sebab lokasi ini memiliki tempat yang strategis, serta memiliki fasilitas yang lengkap.

“Sudah dari lama kita gunakan. Total lahannya 10 ribu hektare. Fasilitasnya banyak, diantaranya, fasilitas nembak peluru tajam,” jelasnya.

Selain Panglima, latihan tempur bersama ini turut dihadiri Chief of Joint Operations at Headquarters Joint Operations Command, Lieutenant General Greg Bilton, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Pejabat Utama TNI lainnya.

Greg Bilton mengatakan latihan tempur bersama ini merupakan suatu kehormatan yang diterima RAN. Ia mengaku latihan tersebut sangat bermanfaat bagi prajuritnya.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Baik dari label Tamtama maupun label Perwira,” katanya.

Dalam latihan bersama ini, ia menilai TNI memiliki kemampuan dan level yang tinggi. Untuk itu, ia berharap kemampuan tersebut bisa diterapkan prajuritnya.

“Saya yakin rakyat Indonesia pasti sangat bangga dengan prestasi pasukan TNI. Dan saya bilang bahwa prestasi mereka sangat membanggakan Australia juga,” paparnya.

Usai melakukan latihan, prajurit RAN turut menyediakan barbeque untuk prajurit dan tamu undangan. Bahan tersebut dibawa mereka langsung dari Australia. Latihan tempur ini ditutup langsung oleh Panglima TNI.(*)

spot_img

Update