Rabu, 6 November 2024

Melintang dalam Drainase, Jaringan Pipa dan Kabel Memicu Terjadinya Penyumbatan Aliran Air

Berita Terkait

spot_img
IMG 20241106 123343 scaled
Pipa dan kabel yang melintang di drainase. Foto: Eusebius Sara/ Batam Pos

batampos – Jaringan pipa dan kabel di dalam drainase masih jadi penghambat kelancaran aliran air pembuangan di Batuaji dan Sagulung. Jaringan pipa dan kabel yang melintang dalam saluran drainase ini menjaring sampah dan material tanah yang terbawa arus. Tumpukan sampah dan tanah ini kian bertambah banyak dari waktu ke waktu sehingga jadi penghalang kelancaran aliran air pembuangan.

Inilah yang terpantau di sepanjang drainase induk mulai dari depan sekolah Putera Batam hingga kawasan Aviari Mall. Drainase induk di kedua sisi jalan ini sudah dilebarkan dan dibersihkan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Batam belum lama ini, namun kondisinya kini kembali memburuk.

Sampah dan tanah kembali mengisi alur drainase ini. Mulanya hanya tumpukan sampah yang tersangkut jaringan pipa dan kabel tadi, namun karena intensitas hujan yang cukup tinggi belakangan ini material tanah dan pasir juga menumpuk di lokasi sangkutan sampah tadi sehingga ditumbuhi semak belukar. Ini memperburuk kondisi drainase.

“Banyak menang pipa dan kabel yang jadi penghalang aliran air dalam drainase ini. Kalau tak segera dibersihkan akan terus bertambah ini penumpukan sampah dan tanah karena menang tak bergerak sampah itu tertahan sama pipa dan kabel yang melintang tadi, ” ujar Suwanto, warga yang dijumpai di depan Sekolah Putera Batam, Rabu (6/11).

Kondisi yang sama juga terlihat di sejumlah drainase induk di jalan pemukiman di wilayah kelurahan Seilangkai, Sagulung. Banyak drainase induk dan sungai yang bermasalah karena sumbatan sampah dan tanah akibat jaringan pipa dan kabel tadi.

Drainase di depan Puskesmas Seilangkai misalkan sudah tak berfungsi normal. Itu karena ada tumpukan material tanah yang cukup tebal di tengah drainase. Penyebabnya Instalasi jaringan pipa dan kabel tadi sehingga menyangkutkan sampah dan material tanah tadi.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Batam Suhar sebelumnya mengakui adanya persoalan ini. Untuk kelancaran aliran dan mendukung program normalisasi drainase yang sudah dan sedang berjalan, pihaknya akan menertibkan jaringan pipa atau kabel yang menghalangi jalur air tadi.

“Untuk jaringan kabel dan pipa yang menghalangi saluran air akan kita tertibkan. Kita akan cari tahu pemiliknya dan suruh pindah. Jalur air tak boleh dihalangi, ” kata Suhar.

Secara umum sistem drainase di Batuaji dan Sagulung umumnya masih bermasalah. Sampah dan material tanah jadi penyebab kerusakan sistem drainase ini. Kondisinya kian memburuk selama musim hujan ini, sebab tumpukan material tanah dan sampah tersebut ditumbuhi semak belukar yang mempersempit aliran air. Hampir semua drainase induk memiliki persoalan yang sama.

Drainase induk di sekitaran Jembatan Nato misalkan terlihat dengan jelas ada gundukan akibat tumpukan material tanah dan sampah yang ditumbuhi semak belukar di sepanjang alur drainase induk tersebut. Aliran air dalam drainase terlihat menyempit.

Begitu juga dengan sungai Seilangkai yang selama ini sering dikeluhkan warga, buaya sering muncul juga memiliki kondisi yang sama. Penyebab sama karena tumpukan material tanah dan sampah yang kemudian ditumbuhi semak belukar di dalam drainase.

Penelusuran Batam Pos di lapangan, permasalahan yang sama juga terjadi di jalur drainase pemukiman yang mengalir ke lokasi drainase induk ini. Semak belukar akibat tumpukan material tanah dan sampah tadi juga memperburuk kondisi drainase. Lingkungan pemukiman dan jalan di sekitar bermasalah dengan banjir. Air tidak mengalir lancar sehingga menggenangi lingkungan dan jalan sekitarnya.

“Semua bermasalah. Paling parah justru drainase di pemukiman. Kalau drainase induk itu walaupun semak belukar, kalau hujan deras tetap mengalir karena lebar. Kalau drainase perumahan yang sempit seperti ini sempat tersumbat habislah pemukiman dan jalan. Memang masih banyak persoalan dengan drainase ini, ” ujar Mukthar, warga kaveling Kamboja, Sagulung.

Menanggapi persoalan ini camat Sagulung M Hafiz Rozie lebih menekankan pada perilaku masyarakat dalam hal tertib membuang sampah. Hafiz minta dengan tegas agar masyarakat tidak lagi buang sampah sembarangan ke pinggir jalan ataupun drainase.

Intensitas hujan yang masih tinggi ini tentunya akan membawa sampah tersebut ke dalam drainase sehingga merusak fungsi drainase. Pihak kecamatan sendiri telah membentuk tim satgas untuk memantau lingkungan di wilayah Sagulung agar masyarakat tertib dengan sampah rumah tangga masing-masing. Siapa saja yang kedapatan membuang sampah sembarangan akan dikenakan sanksi tegas sesuai Perda yang ada. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update