batampos – Proses tahapan pencalonan calon kepala daerah tahun ini memang belum dimulai. Sementara sejumlah nama telah muncul dipermukaan dan dikaitkan dengan Pilkada 2024.
Beberapa waktu lalu, Batam Pos telah mengulas mengenai bursa pencalonan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, berserta dengan sejumlah figur yang namanya sedang tren. Kurang afdal pula jika tak merunut soal Pilgub Kepri kali ini.
Muhammad Rudi, Walikota Batam saat ini, terang-terangan bakal maju ke Kepri 1. Pernyataan tersebut ia sampaikan pada 14 Maret lalu. “Yang penting saya ingin menyatakan diri saya akan maju (Pilgub Kepri 2024),” ujarnya.
Peluang Rudi memang terbuka lebar. Ia merupakan pimpinan Partai NasDem tingkat Provinsi Kepri. Paling tidak, hanya butuh rekomendasi dari pimpinan tertinggi partainya saja untuk melaju pada Pilgub mendatang.
“Kalau saya mau maju, maka partainya harus saya siapkan. Partainya harus kita lobi dulu. Yang jelas NasDem, lah,” kata Rudi.
Baca Juga: Simpatisan Gerindra Nyatakan Dukungan Amsakar-Li Claudia
Selain Rudi, Gubernur Kepri saat ini, Ansar Ahmad, dikabarkan ikut pencalonan lagi. Rumor beredar semakin kuat, hanya saja Ansar sampai saat ini belum blak-blakan memastikan diri ke publik untuk maju di Pilgub.
Jika benar terjadi, maka hal yang sama seperti Rudi juga berlaku ke Ansar. Dia merupakan loyalis Partai Golkar, di tingkat provinsi pun ia pernah menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kepri selama 15 tahun, tepatnya 2005-2020.
Di 2023 lalu, Ansar ditunjuk oleh Partai Golkar untuk maju pada kontestasi Pilkada Kepri 2024. Ansar mengaku saat menerima penugasan itu, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan dua tugas kepadanya.
“Kita kemarin diberikan surat penugasan untuk bekerja lebih keras bersama-sama di tahun politik,” kata Ansar saat kunjungan ke Batam, November 2023 silam.
Sebelumnya, DPP Partai Golkar telah menunjuk sejumlah nama sebagai calon kepala daerah di Provinsi Kepri. Nama yang diusung maju di Pilgub Kepri 2024 yakni Ketua DPD Golkar Kepri, Akhmad Ma’ruf Maulana, hingga petahana Ansar Ahmad.
Baca Juga: KPU: Caleg Terpilih Harus Mundur Bila Maju Pilkada 2024
Penunjukan kader Golkar Kepri untuk bertarung di Pilkada Kepri itu diketahui dari surat DPP Partai Golkar bernomor: Sund- 308 /GOLKAR/XI/2023. Surat tersebut ditandatangani oleh Waketum DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Sekretaris DPP Golkar Lodewijk F Paulus.
Kans Rudi dan Ansar di Pilgub Kepri 2024 Menurut Pengamat Politik
Pengamat Politik, yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kepulauan (Unrika), Rahmayandi Mulda, tak kaget mendengar kabar jika dua figur tersebut maju di Pilgub Kepri tahun ini. Ia menganggap keduanya sama-sama kuat dan punya kans besar.
“Ansar sebagai petahana tentu tak diragukan publik. Ia baru satu periode di Kepri, kemungkinan ia maju dua periode terbuka lebar. Rudi juga begitu, sepak terjangnya di politik juga tak diragukan. Dua periode memimpin Batam. Kalau dia maju juga bukan hal yang mengagetkan,” kata dia, Senin (8/7).
Baca Juga: Industri Menggeliat, Dorong Pertumbuhan Properti
Rahmayandi meyakini, jika kedua tokoh ini bertarung maka akan sulit untuk ditebak siapa yang keluar sebagai jawara. Terlepas dari itu, perkiraannya di Pilgub kali ini ditentukan oleh faktor primordial hingga etnisitas, yang menjadi kunci bagi para calon untuk memenangkannya.
“Ya, menurut saya faktor kesukuan penting saat ini. Peta politik harus benar-benar dibaca secara luas dan baik untuk para calon. Ini menentukan pemenangnya,” kata dia.
Nama Endipat Seksi untuk Cawagub, Kapolda Yan Fitri Ikut Disorot
Terlepas dari faktor penentu menurut Rahmayandi tadi, ada hal yang tak kalah penting bagi setiap calon. Yakni menentukan siapa sosok yang ideal untuk mendampingi Rudi dan Ansar.
Penentuan calon wakil gubernur tak bisa dianggap enteng. Pemilihan calon kepala daerah sejatinya tak cukup dipandang hanya dari siapa aktor utamanya. Sementara pendamping ini bukanlah sekedar pelengkap saja.
Kata Rahmayandi, nama yang cukup seksi untuk bursa pencalonan wakil gubernur di Kepri ialah Endipat Wijaya. Saat ini, Endipat telah memastikan satu kursi di DPR RI, lewat Partai Gerindra. Perolehan suaranya di Pileg kemarin jadi yang terbanyak diantara empat orang yang melaju ke Senayan untuk Dapil Kepri.
“Endipat ini adalah figur yang menurut saya tepat menjadi calon Wakil Gubernur Kepri. Kalau kita lihat basis massanya sangat banyak. Bahkan di Pileg DPR RI kemarin suaranya tertinggi diantara caleg lain di Kepri,” kata dia.
Endipat bisa berdampingan dengan siapa saja di Pilgub mendatang, baik itu Rudi maupun Ansar. Bahkan, kata Rahmayandi, Endipat bisa jadi penentu kemenangan.
“Endipat sama Rudi bisa, sama Ansar juga bisa. Semua memungkinkan. Ada potensi (Endipat) berpasangan dengan siapapun. Tapi yang jelas, Rudi dengan Ansar agak berat untuk berdampingan, karena persoalan ego dan gengsi dari keduanya,” ujarnya.
Baca Juga: Titik Jemput Taksi Online di Bandara Hang Nadim, Kadishub Batam: Yang Disepakati Harus Dipatuhi
Selain Endipat, ada nama Kapolda Kepri, Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah yang disebut-sebut bakal ikut pertarungan politik di Kepri. Hanya saja, menurut Rahmayandi, tak begitu mendobrak seperti Endipat.
Yan Fitri merupakan anak watan Kepri. Ia lahir di Tanjungpinang. Merupakan seorang aparat kepolisian yang punya rekam jejak karir yang terbilang gemilang.
“Semua punya kans. Tapi sekarang ini kita berbicara mengenai siapa sosok atau figur yang peluangnya tinggi untuk memenangkan pemilihan (Pilkada). Kalau Pak Kapolda maju, bisa saja itu. Maka semakin ramai lagi tokoh di Kepri yang ikut serta di Pilkada nanti,” katanya.(*)
Reporter: Arjuna