Jumat, 20 September 2024
spot_img

Mengulik Ragam Kegiatan MAN IC Batam

Berita Terkait

spot_img
c8991dff dfbd 432a b535 3387b1cc50f0 e1713366901671
Siswa MAN IC Batam sedang berintraksi dengan guru saat proses belajar mengajar di kelas. F. Humas Kemenag Kepri.

batampos-Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya mengangkat derajat madrasah sebagai lembaga pendidikan berbasis agama yang unggul dan berdaya saing.

Satu diantarannya adalah melalui MAN Insan Cendekia (IC) Kota Batam yang masuk dalam urutan teratas. Semangat komitmen dan kolaborasi antara guru dan murid menjadi pilar utama yang menjadikan sekolah ini sebagai contoh.



Guru dan tenaga pendidik tidak hanya melihat siswa sebagai penerima informasi, tetapi sebagai calon pemimpin masa depan yang perlu dibimbing dengan penuh dedikasi.

Mereka memberikan pendekatan yang holistik, tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga penguatan imtaq, pengembangan karakter, kepemimpinan, dan keterampilan sosial.

Intan Siti Hafifah, seorang Guru Biologi sekaligus Wali Kelas X MAN IC Batam, dirinya menceritakan pengalamannya selama mengajar di sini sejak tahun 2018.

Alih-alih menemukan kesulitan mengajar di dalam kelas, dirinya mengaku menikmati saat mengisi kegiatan belajar mengajar.

“Setiap masuk kelas malah senang, apalagi melihat jiwa anak-anaknya yang pembelajar, ini salah satu keunggulan juga karena keinginan untuk terus belajarnya tinggi,” kata Intan, Rabu (13/03/2024).

“Kami juga gak sulit saat memberi materi, yang menjadi tantangan adalah keletihan karena anak-anak belajar sampai jam 10 malam,” ucapnya.

BACA JUGA: Polsek Sagulung Maksimalkan Layanan Pengamanan Selama Lebaran

Intan pun menjabarkan aktivitas keseharian siswa MAN IC Batam selama 24 jam. MAN IC Batam merupakan sekolah berasrama sehingga dari pukul 7:00 WIB sampai 16:00 WIB diisi dengan kegiatan KBM.

Selepas KBM, siswa mengikuti kegiatan yang terjadwal seperti; bimbingan masuk perguruan tinggi (Senin), bimbingan Karya Tulis Ilmiah/KTI (Selasa), bimbingan olimpiade (Rabu), pengasuhan dan pembimbingan dengan guru asuh (Kamis).

Pada pukul 17:00 WIB, para siswa kembali ke asrama untuk melanjutkan aktivitas keasramaan yang sudah didesain oleh tim asrama, dan bakda Isya kembali mengikuti pembelajaran malam seperti pembelajaran akademik maupun agama.

Untuk menyesuaikan jam pembelajaran yang padat tersebut, Intan mengatakan setiap guru di MAN IC Batam menggunakan strategi pembelajaran terdiferensiasi agar semua siswa dapat belajar dan memahami materi dengan optimal.

“Guru-guru harus mencari strategi pembelajaran yang terdiferensiasi artinya kita bisa menyesuaikan kondisi anak-anak dengan yang kita ajarkan,” paparnya.

“ini harus disiapkan semaksimal mungkin agar ketika di kelas ada anak yang sudah lelah dan ngantuk tetap bisa belajar dengan baik, intinya jangan dipaksakan karena anak ada kapasitas tertentu untuk bisa optimal belajar,” terang Intan yang juga menjadi guru asuh bagi siswanya.

Lebih jauh Intan menjelaskan pembelajaran terdiferensiasi tidak hanya mempertimbangkan kondisi fisik dan jiwa anak, tetapi juga menyesuaikan karakter dan tipe belajar para siswa seperti auditori, visual, maupun kinestetik.

Menurutnya, ada yang tipe mendengarkan (auditori) jadi harus memberikan semacam metode yang bisa membuat anak memaksimalkan pendengarannya, ada yang dengan cara menggambar yang diberikan pelatihan dalam bentuk instrumen yang bisa memaksimalkan visualisasinya.

“Ada yang kinestetik jadi harus banyak bergerak, sebisa mungkn guru di sini bisa mengoptimalkan itu semua, mau gamau guru harus well prepared (mempersiapkan dengan baik) tentang itu,” jelasnya.

Untuk menunjang kemampuan mengajar dengan metode berdiferensiasi, Intan menyebutkan setiap guru harus menguasai fasilitas teknologi informasi dengan baik. Karena, banyak aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk menyegarkan kembali para siswa.

“Pembelajaran terdiferensiasi juga diselingi dalam bentuk gambar, bisa dalam bentuk nyanyian, atau dalam bentuk games tertentu, makanya setiap guru harus menguasai IT dengan baik, saat ini banyak IT/AI (artificial intelligence) yang menyediakan media-media yang bisa dimanfaatkan, penggunaan aplikasi ini juga termasuk bagian dari transformasi digital, jadi tidak terpaku materi,” tutur Intan.

Meskipun ada perbedaan tipikal anak, guru di MAN IC Batam tetap memiliki target pembelajaran yang harus dipahami oleh semua anak didik. Intan menuturkan setiap guru melakukan tes untuk mengetahui tingkat pengetahuan anak dan kapasitas pemahaman siswanya.

“Setiap anak punya kapasitas memahami materi berbeda-beda, beberapa guru ada yang melakukan pretest atau quizzes agar tahu dasar pengetahuan anak. Tidak harus tes tulis. Kalau ada anak yang kesusahan di materi tertentu atau ketinggalan pelajaran kita ajarkan lagi atau tutor kepada teman (peer tutor) yang sudah mencapai target, harus dipastikan semua anak dapat haknya dan target dicapai oleh semua anak tanpa terkecuali,” tegasnya.

Intan dengan jujur mengaku bersyukur dapat mengabdi di MAN IC Batam yang atmosfer lingkungannya sangat mendukung untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Ia pun merasa betah mengabdi di MAN IC Batam.

“Tidak ada yang tidak betah, tapi karena sekolah ini pilot project terkadang merasa tertekan, bisa tidak?, apakah merasa sudah bagus dan sesuai ekspektasi dari pimpinan dan harapan IC sendiri?, selebihnya fun, it’s quite good here,” ungkapnya.

Saat itu, kami juga berbincang dengan Koordinator Lomba Akademik MAN IC Batam, Maya Fiseha. Dari perbincangan tersebut diketahui proses penjaringan siswa berbakat untuk dimasukkan ke dalam kelas olimpiade di MAN IC Batam dimulai dari awal semester pertama. Siswa kelas olimpiade ini yang sering memborong berbagai prestasi di ajang perlombaan nasional.

“Sebelum masuk kelas olimpiade kita ada kelas club science itu adalah kelas pertama penjaringan untuk melihat kemampuan awal siswa, selama 6 bulan siswa dilatih di kelas club science setelah itu diseleksi menjadi hanya 5 siswa yang nanti dimasukkan ke dalam kelas lomba akademik atau kelas olimpiade,” ucap Maya.

Setelah masuk kelas olimpiade, para siswa terpilih tersebut dilatih secara intensif untuk mengikuti olimpiade yang akan berlangsung. Perlombaan yang diikuti dan dijuarai oleh MAN IC Batam salah satunya OSN (Olimpiade Sains Nasional) dan KSM (Kompetisi Sains Madrasah).

Terkait jadwal perlombaan di tahun ini, Maya menyebutkan akan diadakan OSN pada bulan Maret 2024. Para siswa yang akan mewakili MAN IC Batam pada ajang ini sedang melaksanakan karantina untuk pendalaman materi.

“Yang akan datang ada OSN yang akan dilaksanakan di bulan Maret ini, kita udah mengadakan penjaringan dari bulan Januari dan sekarang sedang melaksanakan karantina full, dari pagi sampai sore anak-anak tidak di kelas tapi di kelas karantina bersama pelatihnya masing-masing,” katanya.

Tidak hanya dari pihak guru, kami juga berbincang dengan salah satu siswa MAN Insan Cendekia Kota Batam. Dari obrolan singkat tersebut tampak para siswa juga memiliki komitmen untuk maju.

Mereka belajar dengan semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi dengan tetap menjalin hubungan baik antar sesama siswa. Semangat untuk terus belajar dan berkembang tampak menjadi ciri khas setiap siswa di MAN Insan Cendekia Kota Batam.

Ialah Salwa Zafirah Himawan dan Fari Abiyyu Santoso, salah satu dari anak didik berprestasi yang dimiliki MAN IC Batam saat ini.

Dengan senyum malu mereka mengungkapkan kesenangannya dapat mengenyam pendidikan di sini tanpa sedikitpun raut keterpaksaan dan rasa jenuh.

“Rasanya senang banget sekolah di sini, suasananya mendukung untuk kegiatan akademik dan non akademik, jadi untuk pembelajaran di sini tidak monoton, tidak melulu soal belajar kita juga belajar untuk kegiatan non akademik menunjang ekskul minat dan bakat dan keg sosial sehari-hari,” ucap Salwa, siswi kelas XII IPA ini.

Tidak hanya terkesan dengan sistem pembelajaran, Salwa juga berpendapat positif mengenai kehidupan sosial di MAN IC Batam, baik sesama siswa maupun guru.

“Teman dan guru asik-asik banget, kami sudah seperti satu keluarga, jadi ga ada circle (geng), gurunya juga mengajar dengan kompeten sesuai dengan passion nya sendiri,” ungkap siswi yang mengaku mendaftar ke MAN IC Batam atas keinginannya sendiri ini.

Siswi penyuka mata pelajaran Biologi ini pun menyebutkan beberapa prestasi yang sempat diraihnya selama mengikuti perlombaan mewakili MAN IC Batam.

“Kelas 11 pernah mengikuti KSM sampai tingkat Nasional, kelas XII kemarin dapat medali perak di COSMIC (Competition Of Science, Mathematics And Islamic), medali perunggu KSM, dan finalis OSN di Bidang Biologi,” jawab gadis yang bercita-cita menjadi Dokter ini.

Sama halnya dengan Salwa, Fari Abiyyu Santoso yang akrab disapa Biyu ini juga merasa senang bisa belajar dan dipertemukan dengan teman dan guru di MAN IC Batam.

“Rasanya sekolah di sini senang banget, bersyukur bisa dipertemukan dengan temen-temen dan guru yang senantiasa mendampingi,” kata siswa berkacamata kelas XII IPS ini.

Tak kalah dengan Salwa, Biyyu juga menorehkan prestasi, kali ini di bidang IPS dalam mata pelajaran EKonomi. “OSN di bidang Ekonomi alhamdulillah sampai ke tahap nasional dan menjadi finalis, ada KSM di bidang Ekonomi mendapatkan medali emas, Kompetisi Perpajakan juara 2 di STAN,” ujarnya.

Untuk mengikuti perlombaan tersebut, selain mendapatkan pembimbingan dari guru, ia juga mempersiapkan diri dengan melebihkan waktu belajar mandiri.

“Dari diri sendiri harus ada kerja keras, belajar yang biasanya 4 jam ditambah jadi 5 sampai 10 jam, ada juga pembimbingan dari sekolah dengan mendatangkan pelatih-pelatih cukup ternama, (saya juga) membangun koneksi dengan kompetitor-kompetitor di lain sekolah, terkhusus di MAN IC luar Batam,” kata remaja yang bercita-cita ingin bekerja di bidang keuangan di pasar modal tersebut.

Saat ditanya apa harapannya untuk MAN IC Batam kedepannya, Biyyu tidak ragu menjawab agar sekolah ini semakin meningkat dalam hal prestasi.

“Semoga medali-medali yang diraih di OSN dan KSM lebih banyak lagi, prestasi sekolah secara umum bisa lebih meningkat lagi, bisa menjadi madrasah 1 di Indonesia, kualitas pendidikan makin lebih maju lagi dari sebelumnya,” harapnya.(*)

 

Reporter: Jailani

spot_img
spot_img

Update