batampos – Pembangunan pusat data GDS Data Center di yang berada di Kawasan Nongsa Digital Park (NDP) telah di resmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto . Hal ini ditandai dengan peletakkan tiang pancang pertama GDS Data Center di Kawasan Nongsa Digital Park (NDP),
“Kedatangan kali ialah melihat perkembangan KEK Nongsa , dan ada beberapa progres , kemudian kita tinjau apakah ada hambatan maka kita lihat langsung,” ujar Airlangga, saat di jumpai di Nongsa Point Marina, Jumat (7/10/2022).
Ia menjelaskan , perihal data center ini akan diproyeksikan menjadi anchor (jangkar) di NDP, ada lebih dari delapan investor yang berinvestasi di NDP ini, kapasitasnya mendekati 160 mega watt.
Diketahui Pusat data ini dibangun dengan total investasi sebesar USD 200 juta atau setara Rp 3 triliun, dan luas lahan mencapai 10 hektar serta total kapasitas daya 28 mega watt.
Terpilihnya kota Batam untuk membangun pusat data bersama Singapura dan Johor akan menjadi pusat data kelas dunia.
Sarana infrastruktur pusat di Batam akan mendukung kebutuhan Indonesia dan kawasan Asia Tenggara, maka hal dinilai bahwa Batam sebagai tempat yang strategis. Selain di Batam, GDS juga membangun pusat data di Johor, Malaysia.
GDS juga telah memilki 98 pusat data yang dikembangkan sendiri dan berlikasi strategis di pusat ekonomi utama di China.
Sementara itu, Chairman Citramas Group, Kris Wiluan menyampaikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa dibangun untuk menjadi jembatan Indonesia menuju era digital. Kemudian sebagai pintu masuk bagi para pelaku usaha di bidang ekonomi digital.
“Kami sudah membangun infrastrukturnya, sudah ada lahanya. Batam yang berdekatan dengan Singapura, sudah lebih dulu bergerak di dunia digital dan smart city, hal ini yang harus kita manfaatkan. Oleh karena itu, Batam bisa menjadi digital bridge antara Singapura dan Indonesia,” ujar Kris.
Untuk mewujudkan itu, Kris mengatakan pihaknya memulai rencana itu sejak 10 tahun lalu. Dimulai dengan membangun studio animasi, produksi film hingga saat ini mulai membangun pusat data (Data Center).
“Kita harus lihat industri apa yang bernilai dan nilai kompetisi,“ jelasnya..
Ia menjelaskan bahwa data centre adalah pusat pengolahan dan storage data yang menjadi pilar ekosistem Industri dan usaha digitalisasi.
Hingga kini, di KEK Nongsa Digital Park akan dibangun sembilan data center dengan total project investasi sebesar US$ 4 miliar atau setara dengan Rp 60,9 triliun.
“Total tenaga kerja bidang Digital diharapkan 50 ribu yang akan dicetak oleh NDP,” pungkasnya. (*)
Reporter : Azis Maulana