Sabtu, 18 Januari 2025

Menteri Ekraf: Batam dan Kepri Jadi Prioritas Pengembangan Ekraf

Berita Terkait

spot_img
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya (kanan) didampingi Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata, saat meninjau stand ekraf di acara Mega Imlek Festival 2025 di Mega Mall Batam Centre, Sabtu (18/1). f.ist

batampos– Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan bahwa Kota Batam memiliki potensi besar untuk menjadi sentra ekonomi kreatif di Indonesia. Hal tersebut disampaikan dalam pidatonya saat menghadiri pembukaan Mega Imlek Festival 2025 di Mega Mall Batam Centre, Sabtu (18/1).

“Batam adalah kota dengan potensi yang luar biasa. Dengan 17 subsektor ekonomi kreatif yang lengkap, Batam dapat menjadi model pengembangan ekraf berbasis kolaborasi dan inovasi. Ini adalah momentum bagi kita semua untuk menjadikan Batam sebagai salah satu motor penggerak ekonomi kreatif nasional,” ungkap Teuku Riefky Harsya dalam sambutannya.


Menteri menambahkan bahwa acara seperti Mega Imlek Festival 2025 tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga platform strategis untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif.

BACA JUGA: Potensi Ekonomi Kreatif di Kepri Juga Meliputi Industri Film, Foto, dan Videografi

“Melalui acara ini, kita tidak hanya mempromosikan produk unggulan lokal, tetapi juga menciptakan ruang kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan komunitas. Ini adalah langkah konkret dalam menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia,” jelasnya.

Festival yang berlangsung dari 15 Januari hingga 2 Februari 2025 ini, menampilkan berbagai produk unggulan dari subsektor ekraf, seperti kuliner, kerajinan, hingga seni budaya. Menteri Ekraf turut mengapresiasi para peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam, dan Lembaga Seni Budaya He Le.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, yang mewakili Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menegaskan bahwa Batam siap menjadi pusat pengembangan ekonomi kreatif nasional.

“Kami memiliki seluruh subsektor ekraf, mulai dari kuliner, seni budaya, hingga desain produk. Bahkan, kami telah menandatangani MoU (nota kesepahaman) sebagai Kota Kreatif dan pernah menjadi tuan rumah Bekraf Festival,” ujarnya.

Adapun, Mega Imlek Festival 2025 mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti Pemerintah Kota Batam, Timezone, Harris Waterfront, dan Santika Hotel. Dukungan ini, menurut Menteri, adalah bukti nyata bahwa ekonomi kreatif dapat berkembang melalui sinergi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta.

Salah satu daya tarik festival ini adalah ragam produk yang ditawarkan. Mulai dari makanan tradisional khas Imlek hingga produk modern seperti parfum dan hampers, acara ini menunjukkan bahwa kreativitas masyarakat Batam mampu bersaing di tingkat nasional.

“Kita perlu terus mengembangkan acara seperti ini, tidak hanya untuk meningkatkan perekonomian lokal, tetapi juga untuk memperkuat identitas kreatif Indonesia di mata dunia. Batam memiliki semua syarat untuk menjadi sentra ekonomi kreatif, dan saya yakin kita bisa mencapainya bersama,” tutup Menteri Teuku Riefky Harsya.

Dengan semangat kolaborasi yang ditunjukkan dalam Mega Imlek Festival 2025, diharapkan Batam semakin dikenal sebagai kota yang memadukan kekayaan budaya dan inovasi dalam mengembangkan ekonomi kreatif. (*)

Reporter: Ratna Irtatik

spot_img

Update