Sabtu, 23 November 2024

Menteri Ida Fauziyah Resmikan BLK Batam, Berharap Pengangguran Terbuka Bisa Teratasi

Berita Terkait

spot_img
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah bersama Sekda Provinsi Kepri, Walikota Batam dan undangan meninjau Satuan Pelayanan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Balai Latihan Kerja Batam di Kabil yang baru diremikan, Rabu (10/7). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Kementrian Ketenagakerjaan meresmikan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Batam di Kabil, Nongsa, Rabu (10/7). Menteri Kemnaker, Ida Fauziyah menandakan dibukanya gedung latihan pekerja tersebut untuk mendukung Sumber Daya Manusia (SDM) siap saing di segala sektor industri.

Ida mengatakan Kemnaker melakukan 6 hal atau yang dikenal dengan strategi 6R, yaitu reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, reorientasi SDM, relationship, rebranding, dan revitalisasi. Menurutnya hal tersebut sesuai dengan kebutuhan industri saat ini, yaitu industri 4.0.


“Beruntung BLK ini ditengah kawasan industri, sehingga 6 kebutuhan itu bisa tercukupi dengan hadir di tengah industri. Pendidikan dan pelatihan vokasi harus sesuai dengan industri,” kata Ida.

Ia mengatakan untuk mengetahui kesesuaian tersebut, dirinya berharap pihak industri dapat mengambil bagian dalam pelatihan vokasi yang ada di BLK Batam.

Baca Juga: Pemko Siapkan Dana Rp 80 Miliar untuk Pelaku UMKM di Kota Batam

“Kalau sudah terbangun sinergitas seperti ini saya kira tingkat pengangguran terbuka karena tidak cocoknya dengan pelatihan vokasi bisa diatasi,” ujar dia.

Berdasarkan data statistik, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia per Februari 2024 yaitu 4,82 persen atau turun 0,63 persen jika dibandingan periode yang sama di tahun 2023.

“Itu tingkat pengangguran terendah sepanjang reformasi. Dengan hadir BLK ini kita akan turunkan lagi tingkat pengangguran terbuka,” ujar Ida.

Lebih lanjut, Ida menjelaskan tingginya tingkat pengangguran di Indonesia didominasi oleh kalangan pendidikan SMA/SMK karena tidak sesuai dengan pasar kerja yang tersedia.

“Di sisi lain kita masih mendapati pengangguran yang justru adalah mereka yang memiliki pendidikan yang lebih baik dibanding dengan SMP. Tingkat pendidikan menengah diploma 1 hingga 4, SMA/SMK mendominasi tingkat pengangguran terbuka. Ada 12 persen lebih SMA/SMK yang ternyata belum terselesaikan dengan pasar kerja yang tersedia,” kata dia.

Baca Juga: DPRD Batam Dukung Parkir Langganan dan Minta Dishub Gencar Sosialisasi

Ida menyebutkan pihaknya masih memiliki tantangan terhadap kapasitas angkatan kerja dan belum mampu menyiapkan lulusan pendidikan sesuai dengan pasar kerja.

“Kiranya kehadiran BLK dapat menjawab tantangan pekerjaan di Kepri maupun di Batam. Kehadirkan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) itu tentu berharap banyak bisa menjawab kebutuhan masyarakat Kepri,” kata Ida.

Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, Andri Susila menyampaikan sementara ini tidak ada persyaratan khusus untuk mengikuti pelatihan, kecuali industri.

“Tapi yang umum paling minimal bisa baca tulis, tapi karena kita berada di kawasan industri kemungkinan disesuaikan dengan keadaan di industri,” ujarnya.

Untuk mendaftar bisa secara online di media sosial Kemenaker. Terdapat seleksi karena kapasitas pelatihan yang terbatas.

“Yang sekarang berlatih ini sudah lulus proses seleksi bulan lalu. Seleksinya ada seleksi pengetahuan umum,” sebutnya. (*)

 

Reporter: Azis Maulana

spot_img

Baca Juga

Update