batampos – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Eko Aprianto, mengatakan bahwa industri manufaktur di Batam sepanjang 2024 didominasi oleh sektor mesin/peralatan listrik. Sepanjang Januari hingga Agustus 2024, ekspor nonmigas untuk golongan barang ini mencapai nilai US$ 4.575,82 juta.
“Sektor mesin dan peralatan listrik mendominasi ekspor manufaktur Kota Batam selama delapan bulan pertama tahun ini berkontribusi sebesar 46,25 persen terhadap total ekspor nonmigas Kota Batam. Ini menandakan bahwa sektor ini masih menjadi andalan industri di Kota Batam dalam mendukung perekonomian daerah,” sebut Eko, Jumat (11/10).
Selain mesin/peralatan listrik, ada beberapa golongan barang ekspor lain yang turut berperan besar dalam menopang ekspor manufaktur adalah benda-benda dari besi dan baja tercatat menyumbang US$ 1.604,68 juta, atau sekitar 16,22 persen.
Baca Juga:Â Kinerja Hotel Berbintang di Kepri Meningkat, TPK Naik Jadi 56,35 Persen pada Agustus 2024
Disusul mesin-mesin dan pesawat mekanik yang mencapai US$ 920,89 juta atau 9,31 persen, serta kapal laut dengan nilai ekspor sebesar US$478,63 juta atau 4,84 persen,” tambahnya.
Produk kimia juga memiliki kontribusi penting dalam ekspor Batam dengan nilai sebesar US$ 364,45 juta atau 3,68 persen. Sedangkan untuk produk perangkat pptik, BPS mencatat nilai ekspor sebesar US$ 171,02 juta atau 1,73 persen, dan kendaraan serta bagiannya menyumbang US$ 127,54 juta.
Eko Aprianto menekankan pencapaian ini tidak lepas dari iklim investasi yang kondusif di Kota Batam. Keberlanjutan investasi ini jadi faktor penting yang perlu terus dijaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat posisi Batam sebagai salah satu pusat industri manufaktur yang ada di Indonesia.
“Iklim investasi yang baik dan kondusif perlu terus dipertahankan. Ini penting agar para pelaku industri, terutama di sektor manufaktur, dapat terus berkembang,” kata Eko.
Baca Juga:Â Sektor Manufaktur Batam Melesat, Masalah Amdal Masih Jadi Hambatan Investasi
Meski data yang dirilis BPS baru mencakup periode hingga Agustus 2024, Eko optimistis tren pertumbuhan ekspor manufaktur, khususnya mesin/peralatan listrik, akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Hal ini didukung oleh permintaan pasar global yang masih tinggi serta daya saing produk-produk manufaktur Batam di kancah internasional.
“Kami berharap hingga akhir tahun, Batam dapat terus mencatatkan peningkatan nilai ekspor, terutama dari industri yang selama ini menjadi unggulan,” jelasnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid, mengatakan kenaikan ekspor ini merupakan hasil dari upaya pemerintah dalam mendorong ekspor serta memperkuat hubungan perdagangan dengan mitra internasional.
“Tentunya ekspor akan berjalan seiring dengan naiknya realisasi investasi di Batam. Investasi dan ekspor andalan penopang pertumbuhan ekonomi Batam,” ujarnya.
Menurut Rafki, kedua variabel ini harus tetap dijaga dengan baik agar iklim investasi di Kota Batam ke depan terus tumbuh dengan baik. Selain ekspor, kegiatan import di Kota Batam juga mengalami kenaikan yang signifikan.
Baca Juga:Â Kebijakan PMK 199 Dianggap Jadi Ganjalan Sektor Jasa
“Ini artinya perekonomian Batam sedang berjalan dengan baik terutama yang berhubungan dengan pasar global. Walaupun ada ancaman perang Rusia – Ukraina dan perang Israel – Hamas, perekonomian Batam tampaknya cukup kokoh,” tuturnya.
Pengaruh yang dirasakan dari gejolak di pasar global tersebut tidak begitu berdampak terhadap perekonomian Batam. “Kita berharap hal ini dipertahankan sampai akhir tahun,” harapnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra