Senin, 30 September 2024

Minat Masyarakat Masih Rendah, Dinkes Batam Imbau Orang Tua Bawa Balita Ikut Vaksin Rotavirus

Berita Terkait

spot_img
vaksinasi pencegahan covid 19 ilustrasi foto ricardojpnn 53
Dinkes Batam mengimbau para orang tua agar melakukan vaksin rotavirus bagi anak agar dapat terhindari dari diare yang disebabkan oleh infeksi rotavirus. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

batampos – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, menyebutkan rendahnya minat masyarakat dalam mengikuti program vaksinasi rotavirus. Padahal, vaksin ini diberikan secara gratis oleh pemerintah untuk mencegah diare berat pada bayi dan anak-anak akibat infeksi rotavirus, yang dapat berujung pada dehidrasi parah hingga perawatan di rumah sakit.

“Minat masyarakat terhadap vaksin rotavirus masih sangat rendah, sementara kalau berbayar, vaksin ini cukup mahal. Pemerintah sudah menyediakan vaksin ini secara gratis, tapi masih banyak yang belum memanfaatkannya,” ujar Didi, Senin (30/9).



Menurutnya, berdasarkan data terbaru per 19 September 2024, dari total 23.434 bayi yang menjadi target vaksinasi, hanya 47,4 persen yang telah menerima dosis pertama, 41,4 persen telah menerima dosis kedua, dan hanya 33,3 persen yang mendapatkan dosis ketiga.

Didi menjelaskan, vaksin rotavirus merupakan salah satu langkah efektif untuk mencegah diare yang disebabkan oleh infeksi virus rotavirus. Infeksi ini sangat mudah menular melalui kontak langsung atau melalui tangan yang terkontaminasi setelah mengganti popok.

“Rotavirus sangat menular dan mudah menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Karena itu, pemberian vaksin ini sangat penting untuk melindungi anak-anak dari risiko infeksi,” tambah Didi.

Vaksin rotavirus yang diberikan di Batam terbagi dalam tiga dosis (pada usia 2, 4, dan 6 bulan). Vaksin ini diberikan bersamaan dengan vaksinasi rutin lainnya, dan terbukti aman serta efektif dalam membangun kekebalan pada anak-anak terhadap infeksi rotavirus.

“Vaksin ini kita berikan tiga kali untuk bayi dan anak-anak sesuai jadwal, dan tidak ada masalah efek samping yang signifikan. Sebagian besar bayi yang menerima vaksin tidak mengalami gangguan berarti setelahnya,” jelas Didi.

Sejak diperkenalkan pada 2013, program vaksinasi rotavirus di Indonesia, termasuk di Batam, telah memberikan dampak yang signifikan. Data menunjukkan bahwa angka kasus infeksi rotavirus menurun hingga 69 persen sejak vaksin ini mulai digunakan.

“Kami sangat berharap masyarakat Batam lebih memanfaatkan program vaksinasi ini, dan kami imbau kepada para orang tua agar membawa balita nya ikut vaksin Rotavirus ini,” tutur Didi.

Didi juga menekankan bahwa vaksin rotavirus sebaiknya diberikan tepat waktu sesuai dengan jadwal imunisasi yang telah ditetapkan. Ia berharap adanya kampanye yang lebih intensif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin ini.

“Pemerintah telah menyediakan fasilitas dan layanan kesehatan yang lengkap untuk mendukung program ini. Kami akan terus mengajak masyarakat untuk proaktif dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka dengan memanfaatkan vaksin rotavirus yang diberikan secara cuma-cuma,” tutupnya. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update