Sabtu, 30 November 2024
spot_img

Minggu (17/12), 2.417 Warga Batam Tinggalkan Batam Tujuan Belawan

Berita Terkait

spot_img
Penumpang PT Pelni saat antre masuk ke kapal

batampos– Bagi Anda yang ingin mudik menggunakan kapal Pelni KM. Kelud, PT Pelni (Persero) memberikan fasilitas bagasi gratis 40 kilogram bagi tiap penumpangnya. Kebijakan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 2 Tahun 2019.

Kepala Pelni Cabang Batam Muhammad Iqbal, mengatakan, fasilitas bagasi gratis 40 kilogram diberikan untuk memberikan kenyamanan penumpang dan optimalisasi ruang kapal Kelud. Ada beberapa ketentuan yang harus dipahami penumpang. Diantaranya, volume barang bawaan dengan dimensi maksimum 70 x 40 x 35 cm dan berat maksimum 40 kilogram.


“Penumpang dengan barang bawaan di atas 40 kilogram tentunya dapat mengganggu kenyamanan penumpanglainnya sehingga hal ini perlu dibatasi. Jadi bagasi 40 kilogram ini ada ketentuannya yakni dikemas dengan dimensi maksimum 70 x 40 x 35 cm,” ujarnya, Minggu (17/12).

Lalu bagaimana dengan bagasi penumpang di atas 40 kilogram namun dengan dimensi yang sama, Iqbal menjawab calon penumpang tersebut akan dikenakan biaya kelebihan bagasi atau over bagasi. Oleh sebab itulah hendaknya setiap calon penumpang dapat mematuhi fasilitas bagasi ini untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan para calon penumpang.

BACA JUGA: Ini Syarat Ikut Mudik Gratis Bersama Pelni

“Untuk penumpang dengan barang bawaan melebihi 40 kilogram, akan dihitung over bagasi. Tarifnya tergantung dari jarak pelayaran yang ditumpangi, ” terang Iqbal.

Adapun bagasi yang diijinkan dimuat di atas kapal antara lain koper dan tas tangan, tas jinjing dan sejenisnya, portable elektronik, barang kebutuhan sehari-hari selama berada di atas kapal, dan barang keperluan lain yang sesuai dengan dimensi dan berat selain dengan bagasi yang tidak diizinkan.

Sebagaimana diketahui KM. Kelud tiba di Pelabuhan Batu Ampar dari Tanjung Priok, Minggu (17/12). Kapal pelat merah ini membawa 1.037 penumpang, 329 penumpang transit ke Belawan dan 2.417 penumpang naik di Batam tujuan Belawan.

Jumlah penumpang yang naik dan transit dari Batam ke Belawan ini hampir memenuhi seluruh kapasitas KM. Kelud yakni mencapai 2.600 orang penumpang. Sekira pukul 10.00 WIB, kapal Kelud bertolak ke Pelabuhan Belawan Medan.

Kedatangan KM Kelud mendapat pengawalan dari tim gabungan Polsek KKP, Bea Cukai, Ditpam dan kantor kesehatan Pelabuhan Batam. Kapolsek KKP Batam, Iptu Jaya Putra mengatakan, hadirnya personel gabungan ini bertujuan untuk memberikan pengamanan dan pelayanan meliputi penumpang turun dari Kapal sampai pintu keluar dan tempat keberangkatan calon penumpang sampai menaiki KM Kelud.

Selain pengamanan, sejumlah personil kepolisian juga terlihat membantu masyarakat yang turun maupun yang akan naik ke Kelud. Masyarakat yang dibantu kebanyakan adalah yang kewalahan membawa koper atau barang-barang bawaannya.

“Kita juga melakukan pemeriksaan razia secara acak terhadap barang bawaan penumpang untuk antisipasi dan pencegahan terjadinya tindak pidana narkoba dan barang terlarang lainnya, “sebut kapolsek.

Selanjutnya, kegiatan pengaman dan pelayanan arus balik ini meliputi penumpang yang turun dari kapal sampai dengan pintu keluar dan juga tempat keberangkatan calon penumpang sampai mereka menaiki KM Kelud. Sasaran kita penumpang yang turun, arus lalu lintas truk kontainer, kendaraan parkir tepi jalan dan keluarga atau pengantar, ” ucap Iptu Jaya.

Andre, salah seorang penumpang Kelud mengaku memilih mudik menggunakan kapal Pelni karena harga tiketnya yang lebih terjangkau dibanding moda transportasi lain. Selain itu ia memilih keberangkatan hari ini untuk menghindari membludaknya jumlah penumpang menjelang libur Nataru.

“Hari ini saja sudah penuh bang. Gimana nanti sebelum hari H. Bisa-bisa penuh sesak di atas kapal, ” ujarnya.

Pantauan di lokasi ribuan masyarakat Batam naik ke atas kapal. Libur sekolah sebelum Natal menjadi salah satu alasan penumpang naik menggunakan kapal ini. “Ya, anak-anak sudah libur sekolah jadi bisa Natalan di kampung, ” ungkap Bobi warga Batuaji. (*)

Reporter: Rengga

spot_img

Update