Rabu, 18 September 2024
spot_img

Minggu, akan Ada Pawai Tatung di Batam

spot_img

Berita Terkait

spot_img
pawai tatung
Pawai Tatung yang digelar di Komplek Bumi Indah, Nagoya, Lubukbaja, Minggu (13/11/2022), lalu. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Setelah absen selama satu tahun, Pawai Tatung Tionghoa akan kembali digelar di Batam pada Minggu, 15 September 2024. Acara spektakuler ini diselenggarakan oleh Majlis Agama Buddha Tridharma Indonesia wilayah Kepri, di bawah pimpinan Susanto Theodolite dan di dukung oleh Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemko Batam yang bakal di hadiri Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Walikota Batam, Muhammad Rudi.

Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Harmoni Dalam Keberagaman,” yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya lokal dalam konteks kesatuan NKRI.



“Pawai Tatung dimulai dengan sembahyang bersama di Komplek Bumi Indah, Nagoya, Lubukbaja, pada pagi hari,” ujarnya, Kamis (12/9).

Persiapan pawai akan berlangsung pada pukul 13.30 WIB di dua vihara utama: Vihara Cipta Darma, Seipanas, dan Vihara Budi Bakti, Nagoya.

Pelepasan pawai akan ter konsentrasi di depan hotel Luckystar pada 14.30 WIB, yang tandai dengan penyalaan petasan yg akan di pimpin oleh Walikota Batam bersama para tokoh masyarakat, untuk menuju nagoya tepatnya di samping Martabak Har.

“Pawai akan dimulai dari lokasi ini dan berakhir di simpang Martabak Har, Nagoya. Walikota Batam, Muhammad Rudi, akan memberikan pelepasan resmi,” kata Susanto.

Event ini akan menampilkan 27 klenteng vihara, 49 pasang Tatung dari berbagai daerah seperti Kalimantan, 7 peserta budaya Nusantara
Serta berbagai atraksi budaya nusantara termasuk reog, kuda lumping, dan tarian dari Flores Larantuka. Umat Hindu juga akan menyediakan makanan gratis untuk para pengunjung.

Pawai Tatung akan diikuti oleh festival mooncake yang diselenggarakan setelah pawai, bekerja sama dengan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).

Susanto Theodolite
Ketua MAGABUTRI KEPRI, Susanto Theodolite

“Festival ini akan dimeriahkan oleh persembahan tarian budaya nasional,” jelasnya.

Susanto mengungkapkan, tahun ini acara ini mendapatkan respon positif dengan jumlah peserta yang semakin meningkat. Menurutnya budaya merupakan salah satu perekat kesatuan dan persatuan,

“Dengan pawai ini kita juga dapat menunjukan kepada dunia luar bagaimana indonesia mengamalkan bhinneka tunggal ika,” ujarnya.

Diharapkan, Pawai Tatung dapat menjadi agenda nasional yang menyatukan berbagai budaya dan memperkuat pariwisata di Kepri, khususnya menarik wisatawan dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Dukungan dari Pemprov Kepri sesuai janji Gubernur Kepri, Ansar Ahmad sejak pawai pertama pada 2022, pada saat itu meminta dan berjanji untuk di lanjutkan acara ini

“Event ini diharapkan akan semakin menjadi magnet pariwisata di Kepri, mempromosikan harmoni dalam keberagaman budaya,” tutupnya (*)

 

Reporter : AZIS MAULANA

spot_img
spot_img

Update