batampos – Keberadaan minyak goreng MinyaKita mulai langka ditemukan di Kota Batam. Kondisi ini membuat sejumlah pedagang usaha kecil menengah (UMKM) dan ibu rumah tangga (IRT) menjerit.
Jaka, salah soerang pedagang gorengan mengatakan kelangkaan MinyaKita ini sudah berlangsug sejak bulan Juli ini. Akibatnya, ia terpaksa menggunakan minyak merk lain dengan harga yang tinggi.
“Sejak Juli sudah sulit dapar MinyaKita ini. Saya pakai merk lain, jadi jualan untungnya sangat tipis,” ujarnya yang ditemui di kawasan Pelita, Lubukbaja, Kamis (22/8) siang.
Ia menjelaskan MinyaKita merupakan salah satu alternatif masyarakat dalam menggunakan kebutuhan sehari hari. Minyak ini bisa didaparkan dengan harga yang terjangkau bagi kalangan masyarakat kelas bawah.
“Untuk kami pedagang, minyak ini sangat membantu. Harganya jauh lebih murah dibandingkan minyak merk lain,” ujarnya
Ia mengaku heran dengan langkanya minyak goreng ini. Padahal, Kota Batam memiliki pabrik besar dalam pengolahan minyak goreng yaitu PT Sinergi Oil Nusantara.
“Harusnya Pemerintahan Bapak Wali Batam dan Kadisperindag harus turun langsung mengecek. Apakah di Kota Batam sudah tidak menyuplai minyak kita ini,” katanya.
Hal senada dikatakan Ira, salah seorang ibu rumah tangga. Ia mengaku sudah sebulan menggunakan minyak yang harganya tinggi.
“Minyak harga tinggi itu kualitasnya sama saja dengan MinyaKita. Uang belanja bulanan ya cepat habis beli minyak saja,” tutupnya.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau yang dikonfirmasi mengenai kelangkaan minyak goreng ini belum memberikan jawaban. (*)
Reporter: YOFI YUHENDRI