batampos – Praktik joki IMEI di Batam kian marak meski sudah beberapa kali ditindak oleh aparat hukum. Bahkan saat ini, modus yang ditawarkan untuk bisa jadi joki IMEI kian menarik.
Diantaranya menawarkan wisata gratis ke negara Singapura serta uang saku mulai Rp 400-700 ribu per orang. Tak hanya itu, wisata gratis itu nantinya juga akan mendapat pendampingan tour guide ke beberapa destinasi yang ada di Singapura, serta konsumsi gratis.
Penawaran mengiurkan untuk berwisata gratis ke Singapura ini diposting oleh sejumlah pihak secara terang-terangan, baik melalui media sosial Facebook, Tiktok hingga WhatsApp grup. Syaratnya, cukup memiliki KTP dan paspor.
Baca Juga: Pelajar SMAN 3 Batam Kemalingan, Pelaku Gasak Ponsel dan Uang Senilai Rp 45 Juta
Sandi, salah satu warga Batamcenter mengaku sudah beberapa kali ditawarkan untuk menjadi joki IMEI. Tawaran itu cukup menggiurkan di tengah lonjakan harga tiket Singapura yang mencekik masyarakat.
“Sudah beberapa kali ditawarkan liburan gratis ke Singapura. Ada uang sakunya lagi. Terakhir minggu lalu,” ujar Sandi.
Menurut Sandi, modus perekrutan joki IMEI ini lebih menarik dari biasanya. Sebab ke Singapura bakal didampingi guide yang akan berkeliling beberapa destinasi di Singapura secara gratis. Bahkan dapat konsumsi makan siang gratis.
“Nah ini sangat menarik, karena sebelumnya banyak yang punya paspor, tapi takut ke Singapura karena tak tahu jalan. Tapi kali ini lebih dipermudah, jadi banyak yang tergiur,” sebutnya.
Baca Juga: Penjagaan di Kampung Aceh Tetap Berjalan
Tak hanya itu, lanjut Sandi. Para joki juga tak perlu antri lama-lama lagi usai turun dari kapal. Sebab mereka sudah ditunggu oleh oknum petugas yang bekerjasama dengan pihak yang merekrut joki IMEI.
“Dulunya kan antre, sekarang tidak lagi. Kumpulkan hape yang dibawa saja. Dan lihatkan cap paspor serta NIK untuk daftar imei,” ungkapnya lagi.
Ketua Aspabri Kepri, Surya Wijaya tak menampik adanya modus baru perjokian IMEI yang menggunakan guide ke Singapura. Mirisnya, guide yang digunakan sejumlah pihak itu tidak memiliki legalitas.
“Mereka menawarkan paket wisata gratis dan didampingi tour guide. Tour guide ini tak ada legalitas,” ujar Surya.
Diakui Surya, adanya praktik joki IMEI dengan modus jalan-jalan, sedikit berdampak pada travel agent yang legal. Sebab mereka menawarkan paket-paket wisata yang juga ditawarkan travel agent di Kepri untuk ke Singapura.
“Nah ini cukup mengikis, karena mereka juga menawarkan paket outbond dan gratis. Sementara travel agent kan bayar,” ungkap Surya.
Baca Juga: Dinas PTSP Batam Perpanjang Jam Layanan hingga Sabtu untuk Mempermudah Administrasi
Ia juga bingung kenapa praktik perjokian IMEI semakin berani dan dampaknya semakin luas. Padahal sebelumnya, hanya memberikan tiket gratis dan uang belanja.
“Nah sekarang menggunakan modus pariwisata, sebenarnya hal ini tak terlalu berdampak pada kami. Namun menyayangkan saja hal ini seperti pembiaran,” ungkap Surya.
Masih kata Surya, praktik joki IMEI ini sebenarnya menjadi ranah dari penegak hukum. Bukan pelaku wisata. “Mungkin lebih ke penegak hukum,” pungkasnya. (*)
Reporter: Yashinta