Kamis, 19 September 2024
spot_img

Molor Lama, Revitalisasi Masjid Agung Tak Kunjung Rampung

spot_img

Berita Terkait

spot_img
Masjid Agung Batam 3 F Cecep Mulyana scaled
Masjid Agung Batam. Foto: Cecep Mulyana/ Batam Pos

batampos – Pengerjaan proyek peremajaan Masjid Agung Batam, PT Adhi Karya (Persero) pusing bukan kepalang. Harusnya revitalisasi rampung diakhir 2023 sesuai kesepakatan awal dengan Pemerintah Kota (Pemko) Batam, tapi nyatanya proses pemugaran rumah ibadah itu molor dari target.

Hampir dua tahun berjalan, sejak dikerjakan pada Juli 2022 silam, masjid yang semula beratap limas itu tak kunjung selesai direnovasi. Bahkan sudah dilakukan adendum sampai Mei 2024 ini. Nilai kontrak juga bertambah jadi Rp181 miliar.



Pantauan, pada Rabu (19/6), peremajaan Masjid Agung Batam terus digesa. Secara fisik, penampakan baru masjid itu sudah terlihat. Pengerjaan diperkirakan sudah 80 persen.

Proyek masjid ini awalnya dianggarkan Rp167 miliar secara multiyears yang diambil dari APBD Kota Batam tahun 2022-2024. Bujetnya dibagi menjadi tiga tahapan. Di 2022 diambil 30 persen, 2023 sebesar 45 persen, dan tahun 2024 sebanyak 25 persen.

Belum tahu pasti, kapan proyek tersebut bakalan kelar. Pemko Batam pun akan mengambil inisiatif tegas. PT Adhi Karya akan didenda sebab pekerjaan tak berjalan sesuai target waktu yang telah disepakati.

“Rencananya seperti itu (didenda),” kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Bangunan Gedung Dinas CKTR Batam, Rahmad Hidayat.

Awal tahun lalu, Walikota Batam Muhammad Rudi memandati PT Adhi Karya untuk segera menyelesaikan pekerjaan masjid pada Desember 2023. Perevitalisasi menyanggupinya. Seiring waktu berjalan, proyek tak juga beres.

Salah satu faktor lambatnya proses peremajaan masjid disebabkan cuaca. Pengonstruksian jadi terkendala. “Beberapa waktu lalu sempat (musim) hujan tuh. Nah, sekarang pun masih sering hujan. Tapi kita terus mengeggesa proyek. Kita upayakan semaksimal mungkin untuk segera menyelesaikannya,” kata perwakilan perusahaan PT Adhi Karya, Andi.

Andi, enggan membeberkan progres terkini masjid tersebut, pun tak menyebut kapan selesai proyek itu. Akan tetapi, beberapa item bangunan disebut sudah selesai, ada juga yang sedang dalam tahap pengerjaan.

“Ornamen hanya tinggal sedikit lagi. Atap juga sudah hampir selesai, tinggal sisi kecil aja. Semua pekerjaan terus berjalan. Fokus kami sekarang di pekerjaan interior masjid,” ujarnya.

Soal kabar jika PT Adhi Karya didenda lantaran pekerjaan tak sesuai target. Andi enggan mengomentari itu. Ia menegaskan jika pihaknya kini lebih fokus ke penyelesaian proyek.

Secara gambaran kasar, bentukan Masjid Agung Batam versi baru sudah terlihat sesuai desain yang digambarkan perencana yakni PT Yodya Karya. Kubahnya molek, berwarna biru dengan komplemen rona putih serupa abstrak membuat rumah ibadah itu tak terlihat kaku.

Bila selesai direnovasi, masjid ini dapat menampung 1.780 umat. Tapi secara keseluruhan dari dalam hingga plaza bangunan bisa menampung sebanyak 14.500 jemaah. Di masjid juga dibangun basemen dua lantai yang bisa memuat ratusan kendaraan untuk diparkirkan, 248 mobil, dan 305 motor.

Masjid Agung Batam model baru ini mempunyai beberapa akses masuk. Gerbang masuk utama dari arah bundaran. Fasilitas halaman di masjid juga direnovasi.

Untuk bangunan masjid, ada satu kubah utama, tiga kubah berukuran sedang, dan tujuh kubah berdimensi kecil. Rumah ibadah ini mirip-mirip Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, hanya saja tanpa ornamen payung di beranda.

Masjid Agung Batam dibangun pertama kali sekitar tahun 1999. Berdiri di atas lahan seluas 75.000 meter persegi. Masjid ini menjadi ikon wisata religi kala itu, bahkan sampai saat ini. (*)

Reporter: Arjuna

spot_img
spot_img

Update