Senin, 25 November 2024

Momentum Silaturahmi Warga Persyarikatan Muhammadiyah Batam

Pengajian Bulanan PDM Batam Perdana Disambut Antusias

Berita Terkait

spot_img
Pengajian bulanan PDM Batam di Masjid Hamka, Kompleks Muhammadiyah ASEAN, Batuaji, Batam, Minggu (17/6).

batampos – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Batam periode 2022-2027 mengadakan Pengajian Bulanan di Masjid Hamka, Kompleks Muhammadiyah ASEAN, Kelurahan Kibing, Batuaji, Batam, Minggu (17/6).

Pengajian perdana ini disambut antusias segenap pengurus PDM Kota Batam beserta majelis-majelis, organisasi otonom (Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiyatul Aisyiah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, dan Hizbul Wathan) serta simpatisan Muhammadiyah Kota Batam.


Wakil Ketua PDM Kota Batam, Jogie Suaduon, mengatakan kegiatan pengajian ini merupakan momentum silaturahmi warga Persyarikatan Muhammadiyah sekaligus memperkenalkan pengurus majelis-majelis yang sudah terbentuk pasca-Musyda Muhammadiyah keenam.

Baca Juga: PPDB SMK Ditutup, SMA Masih Buka untuk Jalur Zonasi

Adapun Majelis yang sudah terbentuk antara lain Majelis Pendidikan Dasar & Menengah, Majelis Pustaka & Informasi, Majelis Hukum & HAM, Majelis Pendidikan Kader & SDM serta Majelis Pemberdayaan Masya-rakat.

”Terbentuknya majelis-majelis ini akan membantu syiar dakwah dan pergerakan Organisasi Muhammadiyah lebih luas lagi,” ujarnya.

Jogie menjelaskan bahwa syiar dakwah Muhammadiyah harus dilakukan secara kontekstual sesuai dengan isu dan perkembangan zaman, hal ini sesuai dengan motto Muhammadiyah sebagai Islam Berkemajuan yang Mencerahkan Semesta, sehingga akses informasi terhadap kegiatan dan program Muhammadiyah juga bisa didapatkan masyarakat secara mudah dan cepat.

”Semoga pengajian rutin PDM ini menjadi ruh dalam setiap pergerakan dan syiar Muhammadiyah,” harapnya.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kepri, Prof DR Chablullah Wibisono, yang dikenal juga sebagai mubalig dan akademisi, ditaja mengisi pengajian perdana. Chablullah mengatakan, dalam persyarikatan Muhammadiyah, pengajian adalah roh organisasi.

Baca Juga: Warga Sagulung Resah Tumpukan Material Sisa Produksi Perusahan Kontruksi Menumpuk di Dekat Permukiman

”Pengajian bulanan kelamaan, kalau bisa mingguan. Tema yang dibahas juga harus masalah kekinian, misal-nya masalah sosial, politik atau ekonomi keumatan,” katanya usai pengajian.

Chablullah menjelaskan, misalkan terkait politik, dimana tahun ini sudah memasuki tahun politik karena tak lama lagi digelar pesta demokrasi, yaitu Pemilu 2024. Menurutnya, jika ada kader Muhammadiyah yang maju pemilu harus didukung apapun partainya.

”Namun, track record-nya harus dicermati apakah selama ini aktif di persyarikatan, apakah punya kontribusi yang jelas terhadap persyarikatan.”

”Ada heroisme dan spirit berkorban yang harus diteruskan, karena saya melihat sekarang tokoh-tokoh politik kita di parlemen berkurang,” jelasnya.

Dakwah, lanjutnya, tidak harus dari mimbar ke mimbar, tapi harus diimbangi dengan implementasinya. Seperti KH Ahmad Dahlan yang mengajarkan surat Al-Maun kepada murid-muridnya sehingga amal usaha milik Muhammadiyah, sekolah, panti asuhan, rumah sakit, universitas dan lainnya terus berkembang hingga sekarang.

Baca Juga: Ini Reaksi Muhammad Rudi Saat Ditanyai Masalah Air Bersih oleh Warga Batuaji

Menurutnya, nilai-nilai yang terkandung di balik ayat-ayat Al-Qur’an harus dipahami dengan baik kemudian diimplementasikan. Tak hanya tentang politik, masalah ekonomi umat juga penting diangkat. Sehingga umat Islam tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri. ”Karena kita berislam harus berislam secara kaffah,” katanya.

Ia juga mengakui bahwa Muhammadiyah di Batam kekurangan dai/daiyah, sehingga ia mendorong pengurus PDM Kota Batam menyelenggarakan pelatihan dai/daiyah bagi kader-kader Muhammadiyah.

”Jadi, tidak hanya mencetak ilmuwan atau akedemisi, tapi juga mencetak dai/daiyah,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PD Aisyiah, Indrastuti, juga menyambut baik pengajian tersebut. Ia juga berharap pengajian rutin tersebut diadakan paling tidak dua kali seminggu. ”Kelamaan kalau sebulan. Ini sudah lama dirindukan para kader. Dulu, rutin setiap Ahad pagi, tapi udah lama vakum,” ujarnya.

Baca Juga: Polsek Sekupang Pasang Spanduk dan Stiker untuk Cegah Pengiriman PMI Non Prosedural

Menurut Indratuti, pengajian adalah kunci silaturahmi bagi kader persyarikatan. Muhammadiyah, lanjutnya, sudah punya Majelis Tarjih yang bisa menjadi rujukan warga persyarikatan dalam hal ibadah, misalnya bagaimana berwudu, salat, dan berzakat yang benar.

”Karena tidak semua kader mengenal tarjih dengan baik. Pengajian juga bisa menjadi wadah untuk upgrade diri. Bukan hanya mengaji Al-Qur’an dan hadis, tapi bagaimana mengimplementasikan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi secara sosial, ekonomi, politik dan lainnya,” terangnya.

”Mudah-mudahan ini konsisten digelar,” harap Indrastuti.

Jogie menambahkan, jemaah yang ikut tidak maksimal karena di waktu yang sama, IMM, Tapak Suci Putra Muhammadiyah dan Hizbul Wathan juga ada kegiatan. ”Semoga pengajian selanjutnya lebih banyak lagi. Dan keinginan warga persyarikatan yang ingin pengajian digilir bergantian di setiap PCM bisa dilaksa-nakan,” pungkas Jogie. (*)

spot_img

Baca Juga

Update