Sabtu, 14 September 2024
spot_img

Motif Yuda Bunuh Istrinya Mengerucut pada Keinginan Kuasai Harta

Berita Terkait

spot_img
yuda pembunuih
Foto: Dalil Harahap / Batam Pos
Kapolresta Barelang Kombes Nugroho Tri N menginterogasi pelaku pembunuhan mantan Direktur RSUD Padangsidimpuan, Ahmad Yuda Siregar, di Polresta Barelang, Rabu (15/11).

batampos– Penyelidikan polsek Batuaji atas motif pembunuhan terhadap Te, wanita 60 tahun, mantan Direktur RSUD Padang Sidempuan oleh Ahmad Yuda, suami keduanya semakin mengerucut pada faktor ingin menguasai harta dan aset korban sepenuhnya.

Pengakuan Ahmad yang berubah -ubah, termasuk pengakuan terakhirnya bahwa dia membunuh korban karena permintaan uang untuk pencalonan kepala daerah sebesar Rp 50 miliar tidak dipenuhi, janggal. Penyidik belum yakin sepenuhnya, sehingga masih terus mendalami motif yang sesungguhnya. Ada dugaan pelaku berniat mengambil semua harta korban dan pergi bersama isteri muda hasil pernikahan sirinya.



Bunga, nama samaran isteri muda pelaku ini juga terlibat dengan memindahkan jenazah korban dari ruang tamu ke kamar tidur dan setelah kejadian dia menghilang ke kampung nya di Medan, Sumatera Utara. Bunga kini juga jadi buronan polisi.
“Tak ada background dia (pelaku) di bidang politik, tapi minta uang untuk jadi calon Bupati. Agak janggal dengan pengakuan dia ini. Kemungkinan kuat itu hanya modus biar dapat semua harta korban kemudian kabur bersama isteri muda nya, ” ujar sumber penyidik.

BACA JUGA: Yuda, Pelaku Pembunuh Mantan Direktur RSUD Minta Rp 50 Miliar untuk Modal Ikut Pilkada

Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri N saat rilis sebelumnya juga mengaku masih terus mendalami motif pasti pembunuhan wanita 60 tahun itu. Bunga isteri siri pelaku juga akan terus diburu demi melengkapi berkas penyelidikan.
“Seperti apa keterlibatan nya akan kita dalami. Bunga masih dicari, ” kata Nugroho.

Sementara dari keluarga korban yang dijumpai di Polsek Batuaji beberapa waktu lalu juga menyampaikan kecurigaan yang sama. Pelaku diduga kuat ingin menguasai sepenuhnya harta korban sebab pernikahannya dengan korban tidak direstui keluarga besar korban.

Terkait harta dan aset korban yang ada di Batam, saat konferensi pers sebelumnya Kapolresta Barelang juga mengaku masih terus mendalami. Pengakuan pelaku hanya rumah dan satu unit mobil toyota Alphard. Tiga unit mobil mewah lain seperti yang disampaikan tetangga dan saksi mata di lokasi kejadian disebutkan pelaku adalah mobil rental. .

“Hanya satu Alphard itu saja. Lainnya rental, ” kata Ahmad Yuda.

Seperti diberitakan sebelumnya, Te yang belakangan diketahui mantan Direktur RSUD Padang Sidempuan, ditemukan tewas mengenaskan di perumahan Muka kuning Indah I blok AD nomor 04, Sabtu (4/11). Dia dibunuh secara keji kemudian dibakar oleh pelaku. Te adalah orang penting di lingkungan pemerintah Padang sidempuan, Sumatera Utara. Dari jejak digital dan akun media sosial milik wanita berinisial Te ini ternyata dia pernah menjabat sebagai direktur RSUD Padang sidempuan. Bahkan jabatan terakhirnya adalah kepala dinas kesehatan di sana. Rumah lokasi kejadian Te ditemukan tewas mengenaskan itu merupakan rumah singgah nya yang ada di Batam. Dia tidak menetap di Batam. Saat kejadian dia sedang berkunjung ke Batam.

Polsek Batuaji yang melakukan olahraga TKP dan evaluasi jenazah korban mendapat kondisi korban dalam keadaan 90 persen hangus terbakar dengan tubuh posisi telungkup diatas dipan tempat tidur, sementara kasur atau tempat tidur berada di sebelah kanan tubuh korban dengan posisi berdiri tersandar pada dinding kamar rumah.

Korban menggunakan pakaian daster lengan panjang berwarna merah, celana dalam berwarna abu-abu gelap. Didapati kepala korban dibungkus menggunakan bungkusan plastik sampah berwarna hitam serta lumuran darah didalam kantong plastik tersebut.

Berdasarkan barang bukti yang ada polisi menganalisa bahwa pelaku berupaya membuat skenario bahwa korban meninggal karena musibah kebakaran. Ini berdasarkan barang bukti yang di jumpai di lokasi kejadian. Barang bukti ini berupa tujuh tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram. Delapan botol bekas yang biasa dipakai untuk jualan pertalite eceran serta sisa-sisa kayu kebakaran yang terhubung ke jenazah korban dan tabung gas. Diduga pelaku berusaha membakar ruangan bersama korban yang sudah meninggal karena penganiayaan tadi untuk menghilangkan jejak. (*)

reporter: eusebius sara

spot_img
spot_img

Update