batampos – Setelah menjalani libur panjang dan melalui PPDB, para murid baru mulai masuk sekolah, Senin (15/7). Para pelajar kini sedang menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 18 Tahun 2016, MPLS adalah kegiatan pertama masuk sekolah untuk pengenalan program hingga pembinaan awal kultur sekolah. Untuk di Batam, masa ini berjalan dengan baik.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Batam, Tri Wahyu Rubianto mengatakan, selama sepekan ke depan, murid baru akan menjalani MPLS. Dalam program itu, peserta didik bakal mempelajari banyak hal, mulai dari wawasan wiyata mandala, cara belajar efektif, pendidikan karakter, juga sosialisasi cinta, bangga, dan faham rupiah.
“Selain itu, ada sosialisasi tentang narkoba, hingga profil pelajar pancasila yang juga bagian dari materi MPLS,” katanya saat dikonfirmasi.
Baca Juga: Orang Tua Ramai-ramai Dampingi Anak di Hari Pertama Sekolah
Dia menjelaskan, MPLS ini merupakan masa pengenalan lingkungan sekolah yang dilakukan untuk peserta didik baru. Di situ akan diperkenalkan semua tentang sekolah, program, metode belajar, dan pengenalan budaya.
Cara ini diyakini efektif dalam membantu para siswa dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah masing-masing. Lalu, untuk tingkat SD, para murid didampingi langsung oleh orang tua atau wali.
“Pelaksanaan di hari pertama, alhamdulillah berjalan dengan baik. Untuk siswa SD, kita memang melibatkan orang tua. Respons mereka (orang tua/wali murid) pun positif karena memang MPLS itu sudah ada pedomannya,” katanya.
Baca Juga: Perbaikan Pipa Air di Happy Garden Molor, PT ABH Sampaikan Permohonan Maaf
Untuk panduan penyelenggaraannya dapat menjadikan panduan MPLS dari Kemendikbud sebagai petunjuk. Panduan ini merupakan implementasi pencegahan kekerasan sebagaimana tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023.
Lalu, sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP) yang terdapat dalam panduan MPLS 2024 Kemendikbud bertujuan untuk mewujudkan lingkungan belajar yang inklusif, berkebinekaan, dan aman bagi semua. Selain itu, materinya yang sederhana dan efektif membuatnya dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan. (*)
Reporter: Arjuna