Minggu, 6 Oktober 2024

Musala dari Plastik di TPA Telagapunggur

Berita Terkait

spot_img
musala plastik
Amsakar disambut masyarakat saat berkampanye di Bengkong, Sabtu (5/10).
F. Arjuna/Batam Pos

batampos – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telagapunggur terus berinovasi dalam upaya mengurangi volume sampah, salah satunya dengan mengolah limbah plastik menjadi balok atau papan.

Upaya ini telah berjalan cukup lama di bawah pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Telagapunggur. ”Kami memperoleh alat pengolah balok dan papan plastik ini dari salah satu perusahaan swasta,” kata Kepala UPTD TPA Telagapunggur, Heri Winarso.

Proses pembuatan satu balok atau papan plastik memakan waktu sekitar 30 menit. Heri mengatakan, limbah plastik yang telah dicacah terlebih dahulu dilelehkan pada suhu 400 derajat Celsius sebelum dicetak menjadi bentuk balok atau papan.

“Limbah tersebut dilelehkan dan kemudian dicetak menjadi berbagai bentuk, seperti papan dan balok,” ucap Heri.

Dengan bahan dasar dari balok dan papan plastik ini, berbagai produk sudah berhasil dibuat, termasuk bangunan musala. Musala berukuran 6×3 meter ini hampir seluruhnya menggunakan bahan plastik, kecuali bagian atap yang terbuat dari seng.

Diresmikan tahun lalu, musala ini kini digunakan oleh para pekerja di TPA Telagapunggur untuk beribadah dan telah menjadi ikon yang menarik perhatian pengunjung yang datang ke TPA tersebut. (*)

 

Reporter : ARJUNA

spot_img

Update