batampos – Nasofaringitis akut, atau yang dikenal sebagai radang saluran napas atas, menjadi salah satu penyakit yang paling banyak dikeluhkan masyarakat Kota Batam sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Batam, tercatat sebanyak 3.477 kasus, menjadikan penyakit ini berada di urutan kedua setelah hipertensi esensial.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, menyebut bahwa angka tersebut dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak menentu. ”Saat ini Batam berada dalam masa peralihan musim, di mana hujan dan panas sering datang bergantian. Pergantian cuaca yang ekstrem ini menjadi faktor utama penyebab meningkatnya kasus nasofaringitis akut,” ujarnya, Jumat (15/11).
Nasofaringitis akut, yang lebih sering disebut pilek atau radang tenggorokan, meskipun menular, masih tergolong penyakit ringan.
”Penyakit ini dapat menular melalui udara ketika penderita bersin atau batuk. Namun, penularannya masih dalam batas wajar, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan,” ujarnya.
Menurut Didi, perubahan suhu dan kelembapan yang drastis dapat menurunkan daya tahan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terkena virus penyebab penyakit ini.
“Apalagi jika sering beraktivitas di luar rumah tanpa perlindungan yang memadai, risiko terkena nasofaringitis meningkat,” tutur Didi.
Dinas Kesehatan Kota Batam mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah sederhana dalam menjaga kesehatan, mulai dari memperbanyak konsumsi air putih, mengonsumsi makanan bergizi, menggunakan masker di tempat ramai dan rutin mencuci tangan untuk mencegah penularan virus melalui benda-benda yang terkontaminasi.
”Kami berharap masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan, terutama saat cuaca tidak menentu seperti sekarang,” ungkap Didi.
Masyarakat diimbau untuk segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika gejala seperti pilek atau radang tenggorokan tidak kunjung membaik, terutama jika disertai demam tinggi atau sesak napas.
Salah seorang warga Tanjung Uncang, Rina, menyambut baik langkah edukasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan. ”Belakangan ini memang cuacanya sering berubah-ubah. Jadi, kami lebih waspada menjaga kebersihan dan kesehatan agar tidak mudah sakit,” katanya.
Dengan musim peralihan yang masih berlangsung, masyarakat Kota Batam diharapkan dapat lebih waspada terhadap penyakit yang mudah menular dan menjaga pola hidup sehat sebagai langkah pencegahan. (*)