batampos – Di tengah polemik yang menye-limuti penamaan flyover baru di Batam, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, akhirnya mengumumkan keputusan mengubah Laksamana Ladi jadi Sungai Ladi. Rudi merespons polemik soal penamaan flyover Laksamana Ladi itu.
Dari rilis BP Batam, Kamis (2/1) malam, keputusan itu dia sampaikan ke publik. Dekrit ini, kata Rudi, setelah mempertimbangkan banyak hal. Termasuk masukan dan saran dari para tokoh serta tetua.
”Pertama-tama, saya memohon maaf atas apa yang telah terjadi. Saya juga me-ngucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Batam yang telah mendukung pembangunan Flyover Sungai Ladi,” ujarnya.
Terlepas dari pro dan kontra penamaan tersebut, Rudi memastikan bahwa flyover Su-ngai Ladi akan tetap menjadi identitas Batam. Selain memberikan manfaat terhadap mobilitas masyarakat, lanjut Rudi, jembatan layang ini sekaligus langkah strategis BP Batam dalam mengurai kemacetan dan menyiapkan infrastruktur pendukung investasi.
”Saya berharap keputusan ini dapat diterima oleh semua pihak guna menjaga situasi kondusif Batam yang kita cintai,” katanya.
Keputusan ini muncul di tengah polemik penggunaan nama Laksamana Ladi, yang sebelumnya diusulkan untuk flyover tersebut. Beberapa pihak mempertanyakan validitas literatur yang mendukung status kepahlawanan Laksamana Ladi dalam sejarah Kesultanan Riau-Lingga. (*)