batampos – Perebutan kursi DPRD Kota Batam di Dapil 6 yakni Kecamatan Sekupang dan Belakang Padang tidak kalah seru dan sengit. Ada sejumlah nama-nama besar tokoh masyarakat, mantan anggota DPRD Batam, incumbent dan bahkan juga generasi milenial serta anak dari tokoh politik.
Caleg PKB di Dapil 6 misalnya, ada incumbent Hendrik. Lalu ada juga tokoh masyarakat seperti Misbahul Huda dan sejumlah nama-nama besar lainnya. Lalu untuk partai Golkar ada incumbent Nina Mellanie dan Syarifuddin serta nama nama lainnya. Caleg PDIP juga tampaknya masih mengusung incumbent Budi Mardiyanto dan caleg mudanya Perwandhany Prananingrum serta mantan pejabat Kepri yakni Buralimar.
Untuk caleg Nasdem di dapil 6 ada nama incumbent Rival Pribadi. Lalu ada Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kepri, Sari Dwi Mulyawaty yang juga memiliki basis suara yang kuat, Zudy Fardy serta nama-nama beken lainnya.
Lalu untuk Parta Gelora ada juga nama mantan anggota DPRD Batam periode 2014-2019 Riki Indrakary. Sementara untuk PKS ada nama besar seperti Sulamain, Muhamad Kadri dan yang tak kalah menariknya tokoh muda Zhafir Ria Saptarika, yang tidak lain anak dari senator Kepri Ria Saptarika. Selain itu ada juga nama seperti Indra Srwahyuningsih dan lalinnya.
Baca Juga:Â Pengiriman PMI Ilegal Melalui Batam Masih Marak, Cegah Pengiriman dari Tempat Asal
Caleg PAN, masih ada nama incumbent Leo Anggara Saputra. Selain itu ada nama nama lain seperti Ebta Taurusia. Di Partai Persatuan Pembangunan ada nama seperti Abdul Hakim Rijal, dan Zurniati. Sedangkan untuk partai Demokrat ada nama seperti Muhammad Rahmatulah, Ichsan dan nama besar lain.
Caleg Partai Gelora yang juga mantan anggota DPRD Batam Riki Indrakary mengaku memiliki program kerja bidang pendidikan. Mantan Ketua Komisi IV DPRD Batam itu ingin memastikan anggaran pendidikan bisa terserap secara efektif.
“Selain itu kami memiliki program kerja di bidang kesehatan dengan memaksimalkan penyaluran imunisasi dasar lengkap untuk bayi dan balita mulai dari usia 0 – 18 bulan, ” ujarnya.
Meningkatkan infrastruktur di RSUD dan puskesmas agar masyarakat bisa memperoleh pelayanan berkualitas dan paripurna. Mengembangkan program pemeriksaan rutin gratis di Puskesmas bagi lansia berusia 60 tahun ke atas. Mendukung pengesahan atau revisi produk kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan.
“Program kerja di bidang partisipasi masyarakat dengan mengembangkan program “Aspirasi” yang dapat menghimpun aspirasi masyarakat dari berbagai latar belakang (strata sosial, ekonomi, budaya dan profesi),” kata Riki.
Baca Juga:Â Harga Cabai di Batam Naik, Ketua TPID Ungkap Penyebabnya
Jika dia nantinya kembali dipercaya menjadi wakil rakyat di DPRD Batam, Riki mengaku akan memberikan program pelatihan keterampilan kerja bersertifikat (gratis) bagi lulusan SLTA/sederajat dan perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Termasuk juga berkolaborasi dengan BUMN dan kawasan industri serta Pusat Keunggulan (center of excelence) lainnya dengan memaksimalkan program magang untuk lulusan sekolah dan perguruan tinggi di Batam.
Tak kalah serunya di dapil 6 ini terdapat juga salah satu tokoh muda milenial yang sudah menyatakan dirinya siap maju sebagai Caleg Pemilu 2024. Dia adalah Abdurrachman Zhafir Ria Saptarika. Pria 27 tahun ini merupakan anak mantan Wakil Wali Kota Batam di periode 2006-2011, Ria Saptarika.
Zhafir, sapaan akrabnya maju di calon legislatif DPRD Batam dari daerah pemilihan Sekupang-Belakang Padang. Pria yang suka berorganisasi ini mengatakan, kebulatan tekadnya maju agar ada keterwakilan dari kalangan milenial yang duduk kursi legislatif Kota Batam. Kini dia sudah terdaftar menjadi Bacaleg DPRD Kota Batam dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“InsyaAllah saya maju sebagai Caleg DPRD Batam dari Dapil Sekupang-Belakang Padang karena merasa terpanggil untuk memperjuangkan ekonomi masyarakat,” ujar Zhafir.
Bagi Zhafir, PKS bukanlah hal yang baru. Bahkan sejak duduk di bangku kampus ia sudah aktif mengikuti lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang memang berafiliasi dengan PKS dan juga merupakan sayap dari PKS.”Sebagai anak muda kita tak boleh apatis terhadap politik. Politik itu menentukan masa depan bangsa. Untuk itu, sebagai generasi muda yang juga generasi penerus bangsa harus ambil andil disini” ujarnya.
Baca Juga:Â 20 Tahun Citramas Lestarikan Mangrove di Nongsa Seluas 68 Hektar, Kementerian Marves Beri Apresiasi
Diakui Zhafir, Batam memiliki bonus demografi generasi muda milenial. Peran aktif pemuda harus dioptimalkan untuk hadapi bonus demografi ini. “Yang dilihat bahwa ada bonus demokrafis anak muda, yang tentunya harus dijaga dari bonus itu apakah bisa membawa ke arah kebaikan atau keburukan, artinya perlu adanya peran serta anak muda itu,” tuturnya.
Zhafir sapaan akrabnya mengaku mendapat dukungan dari orang tua dan kerabat serta rekan-rekannya. “Kalau dukungan pasti ada tentunya dan memang sejak kecil saya sudah tertarik di dunia politik ini, ” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, dapil 6 pada pemilu 2019 lalu memiliki tujuh kursi DPRD Batam. Ada tujuh partai yang mendapatkan masing-masing satu kursi diantaranya, Hendrik dari PKB, Iman Sutiawan Gerindra, Budi Mardiyanto PDIP, Nina Mellanie Golkar, Azhari David Yolanda Nasdem yang kemudian pergantian antar waktu dengan Rival Pribadi, Zainal Arifin PKS serta terakhir Leo Anggra Saputra dari Partai Amanat nasional.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam Mawardi menyebutkan, perjalanan tahapan pencalonan hingga daftar calon tetap diumumkan cukup panjang. Mulai dari awal Mei hingga November 2023 lebih kurang selama enam bulan lebih.
“Harapan kami mari kita lihat track record masing-masing caleg baik yang sudah pernah duduk dan atau yang belum ini. Kalau yang sudah pernah, tentu pemilih sudah punya gambaran, apakah caleg tersebut bisa mampu mengakomodir kepentingan masyarakat dan pemilihnya,” ungkap Mawardi. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra