Rabu, 2 Oktober 2024

Nasabah Pinjol Didominasi Gen Z, Bisa Bikin Sulit Dapat Pekerjaan

Berita Terkait

spot_img
Pinjol
Ilustrasi pinjaman online (pinjol).

batampos – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nasabah pinjaman online (pinjol) didominasi generasi milenial dan generasi Z. Generasi ini dinilai banyak menghabiskan uang untuk kesenangan dibandingkan menabung maupun berinvestasi.

Kepala OJK Kepri, Sinar Danandjaya mengingatkan kepada generasi Z untuk berhati-hati dalam melakukan pinjol. Sebab, riwayat peminjaman maupun identitas akan tercatat di dunia industri.



“Ini perlu dicatat. Riwayat pinjamannya itu tercatat di industri,” ujarnya beberapa waktu lalu di kawasan Sukajadi, Batam Kota.

Baca Juga: Ratusan Calon Siswa SD di Batam Tak Tertampung di Sekolah Negeri

Untuk itu, kata Sinar, generasi Z yang melakukan pinjaman wajib melunasi hutangnya tersebut. Sebab, jika tidak dilunasi, maka akan menyulitkan mereka dalam mendapatkan pekerjaan.

“Jangan sampai tidak mengembalikannya. Harus bisa memastikan bertanggung jawab terhadap pinjaman yang digunakan,” katanya.

Sementara Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan saat ini banyak generasi muda yang terjebak pinjol karena gaya hidup.

“Banyak yang mengambil hutang untuk kebutuhan konsumtif dan keperluan yang tidak bijaksana,” ujarnya.

Baca Juga: Selesai Dibangun, Gedung Bapas Batam Akan Segera Digunakan

Menurut dia, generasi milenial dan generasi Z menghadapi persoalan keuangan akibat prinsip You Only Live Once (Yolo), juga Fear Of Missing Out (Fomo). Gaya hidup Fomo ini menyebabkan seseorang merasa tertinggal apabila tidak mengikuti tren.

Sedangkan gaya hidup Yolo sering dikaitkan dengan cara menikmati hidup yang maksimal dan bebas.

“Kedua prinsip tersebut membawa generasi muda pada keputusan yang buruk, salah satunya tidak menyiapkan dana darurat,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan perusahaan di Batam belum memasukkan syarat penerimaan pekerja dengan melihat riwatat peminjaman atau BI checking tersebut.

“Sejauh ini tidak ada disebutkan, tapi belum tahu ke depannya. Itu nanti tergantung perusahaannya,” ujarnya.

Baca Juga: Pelaku Usaha di Batam Keluhkan Akses Permodalan dari Pemerintah

Menurut dia, permasalahan pinjol tersebut tidak ada kolerasinyan dengan perusahaan. “Inikan urusan pribadi pekerja. Selama tidak menganggu pekerjaannya, saya rasa tidak masalah,” katanya.

Namun, kata Rudi, saat ini para pekerja di Batam memang banyak terlilit hutang pinjol. Untuk itu, ia mengimbau calon maupun para pekerja untuk tidak bersinggungan dengan hal tersebut.

“Saran saya jangan sampai terlilit juga. Karena ke depannya kita tidak tau, bisa saja nanti memang dilihat (BI checking),” tutupnya. (*)

 

Reporter: Yofi Yuhendri

spot_img

Update