batampos – Aktifitas truk bermuatan tanah di kawasan Sambau, Nongsa, meresahkan masyarakat. Selain melaju kencang, truk-truk pengangkut tanah tersebut juga tanpa penutup.
Keresahan atas aktifitas truk pengangkut tanah tanpa penutup ini sebenarnya sudah sering dikeluhkan warga. Sebab, banyak diantara pengendara yang harus merasakan dampak dari debu yang bertebangan saat mobil melaju. Tak hanya itu, ceceran tanah juga mengotori sepanjang jalan yang dilewati.
Adi, warga Nongsa mengatakan aktifitas truk bermuatan tanah itu hilir mudik setiap hari. Dulunya, truk-truk itu mengangkut pasir dari tambang cucian pasir ilegal. Namun saat ini, aktifitas truk lebih untuk timbunan hutan bakau yang di reklamasi di kawasan Nongsa.
Baca Juga:Â Pria Ditemukan Tewas dengan Posisi Duduk di Warung Rujak, Mungkin Ada yang Kenal
“Panas-panas gini, debunya tak tahan. Lihat saja jalan yang dilewati, pasti banyak bekas tanah, kalau hujan ya pasti licin,” ujar Adi
Menurut dia, yang lebih kasihan itu anak-anak yang melintas di jalan tersebut. Harus terpapar debu yang ditimbulkan aktifitas truk bermuatan tanah.
“Kasihan anak-anak yang dibawa pakai motor. Debunya sampai bikin perih mata,” sebut Adi.
Hal senada diungkapkan Tika, warga lainnya yang juga merasakan dampak dari aktifitas truk bermuatan tanah tanpa penutup. Sehari, menurutnya ada puluhan truk yang hilir mudik memuat tanah.
Baca Juga:Â Pemasangan Ring Jantung Diminati, RSUD Embung Fatimah Tingkatkan Fasilitas CVICU
“Sudahlah tak pakai penutup, mereka kadang juga ngebut. Debunya luar biasa kalau itu,” ujar Tika.
Dikatakan Tika, beberapa waktu lalu aktifitas truk itu sempat berhenti karena adanya protes dari warga dengan aktifitas reklamasi bakau. Namun aktifitas itu hanya berhenti sesaat, kemudian berlanjut lagi.
“Berharap semoga ditindaklanjuti, agar kekhawatiran warga tak semakin besar,” jelasnya. (*)
Reporter: Yashinta