Sabtu, 5 Oktober 2024

Ngotot Anak Harus Masuk Sekolah Negeri, Orangtua di Batam Cari ‘Jalur Belakang’

Berita Terkait

spot_img
SMAN 19 Batam Dalil Harahap 55555
SMA Negeri 19 Batam

batampos – Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMK dan SMA Negeri di Batam sudah selesai. Ada ribuan calon peserta didik yang tereliminasi dalam seleksi PPDB tersebut.

Di Batam, calon peserta didik yang tereliminasi masih memilih bertahan di sekolah yang mereka daftar sebelumnya. Bersama orangtua, mereka terus mendatangi sekolah yang dituju untuk mendapatkan posisi jika ada kuota tambahan nanti.

Penelusuran Batam Pos di lapangan, tidak sedikit orangtua dari anak-anak yang tidak lolos seleksi ini bertekad untuk membayar siapa saja yang bisa memasukan kembali anak mereka ke sekolah negeri yang dituju.

“Jalur belakang pasti ada. Bayar pun tak apalah asalkan anak saya bisa masuk,” ujar Sri, salah satu orangtua siswa di Batuaji.

Baca Juga: 1.204 Calon Siswa SMP Negeri di Batam Tak Lolos PPDB, Rudi Minta Sekolah Swasta Berbesar Hati

Naldi, orangtua siswa lain yang sudah menyiapkan sejumlah uang untuk mendapatkan kuota tambahan bagi anaknya di SMAN 19 Batam mengaku, mempunyai alasan kenapa dia ngotot anaknya masuk SMAN 19. Selain lokasi rumah yang dekat dengan sekolah, dia juga mengaku masih harus menanggung biaya pendidikan tiga anaknya yang ada di bangku kuliah, SD, dan SMP.

“Ini anak kedua saya. Kakaknya lagi kuliah jadi agak berat kalau mau masuk sekolah swasta. Adiknya juga ada yang di SD dan SMP. Dia ke sekolah negeri biar mengurangi beban biaya pendidikan di keluarga kami,” ujar Naldi.

Alasan lain yang membuat Naldi bersikeras agar anaknya masuk ke SMAN 19 Batam, juga karena sistem seleksi yang kurang tepat. Anak tetangganya yang berada di tempat tinggal yang sama dengan nilai rapor yang lebih rendah dari anaknya lolos.

“Itulah, ada juga yang dari luar zonasi malah masuk. Anak saya yang masuk zonasi dan nilainya bagus malah tak lolos,” katanya.

Secara umum, hingga Rabu (3/7), kemarin, para orangtua dan calon siswa yang belum mendapatkan tempat di sekolah negeri ini tetap mendatangi lokasi sekolah dengan alasan yang sama.

Baca Juga: Kadisdik: Penambahan Rombel Terkenda Jumlah Guru

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Andi Agung melalui Kepala Kantor Disdik Kepri cabang Batam Kasdianto mengaku masih menanti kebijakan Gubernur Kepri terkait kuota tambahan. Jika pun ada kuota tambahan ini juga tetap ada batasannya karena sekolah negeri juga harus tetap mengedepankan mutu dan kualitas pendidikan.

“Untuk yang kuota tambahan ini, kalaupun ada nanti tetap ada seleksi dan gratis. Tak ada biaya apapun. Jadi jangan mau diperdaya oleh oknum-oknum tertentu untuk memungut uang PPDB,” ujar Kasdianto. (*)

 

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update