Rasanya Lezat dan Teksturnya Lunak
TEMPE goreng biasa kita dengar. Ini ada nama makanan tempe mendoan. Tempe ini khas Indonesia tepatnya dari Banyumas. Mendoan diambil dari bahasa Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) yang artinya setengah matang dan teksturnya lunak.
BACA JUGA: Dewi Asriani, Pemilik Zahran Cake
”Proses digoreng setengah masak ini menghasilkan tempe mendoan yang memiliki tekstur lunak untuk dimakan. Sementara itu, tempe goreng tepung biasanya digoreng kering hingga teksturnya menjadi keras dan renyah, sebut pemilik Tempe Mendoan Banyumas,
Nunung Nurkhayati di depan Rusun Lancang Kuning, Jodoh, Batam, Selasa (18/7/2023).
BACA JUGA: WANDI, Pemilik Barber Shop Three Brother
Secara umum, bahan makanan ini papar Nunung hampir sama dengan tempe lainnya. Bedanya hanya bentuk bungkusnya yaitu di dalam daun pisang. Dalam satu bungkus daun tadi terdapat empat lembar tempe tipis. Ketika akan dikonsumsi, digoreng atau dijual, tempe inilah kemudian dikeluarkan dari dalam daun. Kemudian dicelupkan ke dalam adonan tepung yang sudah diberi bumbu.
BACA JUGA: Sayidina Ali, Pemilik Ketupat Lontong Salero Sutan
Jika sudah terendam tepung. Keluarkan dan tempe siap digoreng. Proses penggorengan tidak sama dengan tempe kebanyakan yang kita temui. Tempe mendoan digoreng sebentar saja. Sekitar empat menit tanpa menunggu adonan berubah warna hingga keemasan. Kira-kira tepungngya sudah menyatu dengan tempe dan tidak terlalu kering. Itu tandanya tempe tadi sudah bisa diangkat.
Ada alasan di balik penggunaan teknik memasak setengah matang. Mulanya mendoan adalah olahan tempe cepat saji. Oleh karena itu, untuk mempersingkat waktu memasak penjual tempe mendoan enggan menggoreng tempe hingga kering.
Untuk harga. Nunung yang dibantu suaminya Heri dan anakya Sinta itu mengatakan untuk lima potong tempe mendoan harganya Rp 10 ribu. Tempe yang mereka jual mengusung tema Gurih Nikmat Bergizi.
Bagi warga Batam yang ingin mendapatkan tempe ini, bisa datang ke di depan Rusun Lancang Kuning Jodoh mulai pukul 16.00 WIB sampai 21.00 WIB.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini cukup dikenal masyarakat Batam khususnya masyarakat dari Jateng. Bagi mereka, makan tempe mendoan setidaknya mengingatkan akan kampung halaman mereka. Dan pastinya, selera mendapatkan tempe lembut ini bisa terpenuhi tanpa harus datang ke kempung halaman.
Diakui Nunung, UMKM ini telah dijalaninya sejak tahun 2021 lalu. Artinya sudah dua tahun mereka berjualan di lokasi ini.
Selain tempe medoan, mereka juga menjual tahu bakso yang tentu saja rasanya cukup lezat baik dimakan di tempat atau dibawa ke rumah.
Makanan khas tempe mendoan ini masuk dalam kategori keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional. (*)
Reporter: Suprizal Tanjung