batampos – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama berbagai pemangku kepentingan melaksanakan seminar peningkatan literasi keuangan generasi muda di kampus Politeknik Negeri Batam, Kamis (12/9).
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara OJK Kepulauan Riau, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Galeri Investasi Politeknik Negeri Batam, PT Phillip Sekuritas Indonesia, dan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Kepala OJK Provinsi Kepri, Sinar Danandjaya menekankan pentingnya perencanaan keuangan sejak usia muda sebagai keterampilan hidup yang esensial.
“Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat literasi keuangan, khususnya bagi generasi muda, guna mempersiapkan masa depan serta melindungi mereka dari penipuan investasi dan aktivitas keuangan ilegal,” ujarnya, Jumat (13/9).
Lanjutnya, pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola keuangan sangat penting dan harus dimiliki oleh semua orang, tidak peduli latar belakang pendidikan.
“Belajar tentang keuangan bukan hanya untuk mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis, tetapi untuk seluruh disiplin ilmu,” kata Sinar.
Menurutnya literasi keuangan adalah bentuk perlindungan konsumen yang mendasar. Memahami produk dan layanan keuangan, termasuk investasi, sangat krusial untuk menghindari penipuan
“Saya mengingatkan agar masyarakat mempelajari produk dan izin dari pihak yang menawarkan investasi, serta tidak menggunakan dana pinjaman, terutama pinjaman online ilegal,” katadia.
OJK terus berupaya meningkatkan perlindungan investor dengan memberikan edukasi untuk mencegah investasi bodong dan penawaran imbal hasil yang tidak realistis.
Baca Juga: Jelang Pilkada, Kemenag Batam Ingatkan Pentingnya Menjaga Netralitas ASN
Data terbaru menunjukkan pertumbuhan positif dalam jumlah investor pasar modal. Dari 12,17 juta investor pada 2023, jumlah tersebut meningkat menjadi 13,45 juta hingga 9 Agustus 2024. Investor individu didominasi oleh laki-laki 61,84 persen dan mayoritas berusia di bawah 30 tahun 54,96 persen.
Di Kepulauan Riau, jumlah investor pasar modal juga menunjukkan tren positif. Dari 122.756 SID pada akhir 2023, jumlahnya meningkat sebesar 6,48 persen menjadi 130.714 SID pada Juni 2024. Kota Batam menyumbang mayoritas investor dengan 88.613 SID, atau 67,79 persen dari total investor di wilayah tersebut. (*)
Reporter: Azis Maulana