batampos – Aksi pencurian kabel Penerangan Jalan Umum (PJU) masih terus terjadi di Kota Batam. Bahkan di sepanjang tahun ini, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam mencatat lebih dari seratusan kabel PJU hilang dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kalau jumlahnya lebih dari seratusan karena itu tidak hanya di satu lokasi saja. Melainkan ada banyak lokasi yang dilaporkan mati dan setelah kita cek ternyata kabelnya hilang dicuri, ” ujar Kepala Bidang PJU DBMSDA Batam Kukuk, Selasa (16/7).
Menurutnya, aksi pencurian kabel PJU di tahun ini terbilang cukup tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, ia menyebutkan untuk biaya pergantian kabel PJU yang dicuri sudah hampir mencapai angka Rp 300 juta.
“Tahun ini yang banyak, karena kasus pencurian tak terduga, ” tuturnya.
Kukuk menyebutkan, pergantian kabel PJU yang hilang dicuri ini dilakukan melalui proses tender melalui e-kalaog. Sehingganya pengadaan barang dan jasa lebih efektif, efisien, akuntabel dan transparan. Menurutnya, sistem ini jadi solusi terbaik dari pengadaan barang dan jasa yang berkualitas.
“Ya, semuanya melalui proses tender e-katalog, ” tambahnya.
Disinggung apakah pencurian kabel PJU ini tidak dilaporkan ke pihak kepolisian, ia menjawab ada yang dilaporkan. Hanya saja terkadang kejadian kabel dipotong-potong itu di lokasi yang sama dan sudah beberapa kali dilakukan perbaikan oleh tim PJU.
“Ada kita laporkan. Kebanyakan itu dilokasi yang sama yang sudah kita perbaiki, ” tuturnya.
Adapun beberapa wilayah yang rawan hilang kabel PJU seperti di Temiang Marina. Lalu ada juga daerah Batamindo, Panbil, area Batam Center dan Batu Ampar serta wilayah Sagulung. Di area ini kata Kukuk sudah beberapa kali diperbaiki dan bahkan juga sudah dilaporkan ke pihak polisi namun tetap saja raib dicuri.
“Termasuk juga di Nongsa dan Punggur. Jadi totalnya sudah lebih seratusan yang kita perbaiki, ” ucap Kukuk.
Apakah tidak dipasang CCTv di lokasi rawan tersebut, ia mengaku, untuk pengadaan CCTv ada di Kominfo dan PJU tak ada program pemasangan CCTv ini. Namun demikian ia mengaku akan berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai CCTv ini.
“Kita hanya bisa berkoordinasi di titik mana saja yang menjadi rawan pencurian ini. Karena untuk pengadaan CCTv sendiri tidak ada pada kami,” ucap Kukuk.
Untuk langkah antisipasi pencurian PJU saat ini ia menjawab akan menginstruksikan seluruh teknis PJU Batam untuk berkeliling patroli beberapa minggu ini. Hanya saja langkah ini dinilai belum efektif mengingat jumlah teknisi yang terbatas ditambah jumlah PJU Batam yang mencapai belasan ribu PJU.
“Cuma belum beruntung menjumpai yang sering potong-potong ini. Karena kita kan keliling, bukan stanbay di bawah tiang. Jadi kemungkinan beraksi pas setelah keliling. Kalau stanby tak memungkin, karena tiang banyak, ” tutupnya.
Sebelumnya warga Batam mengeluhkan padamnya lampu PJU di Jalan Panglima Sudirman, tepatnya didepan Legenda Malaka, Jalan Raja Isa depan Kawasan Industri Executive – Kawasan Industri Tunas serta beberapa jalan protokol lain.
“Depan Legenda Malaka ini beberapa tiang PJU mati dan itu sudah cukup lama,” ucap Ani warga Batamcenter.
Menurutnya, kondisi jalan yang tanpa lampu penerangan ini dianggap membahayakan pengendara. Terlebih lagi akses di jalan tersebut cukup padat, terkhususnya pada malam hari.
“Kita gak tau apakah ini dicuri lagi atau gimana. Kalau memang rusak kami mohon untuk segera diperbaiki. Kasihan warga kalau lewat tidak ada lampu penerangan, ” ucap Ani.
Hal senada dikatakan Yudi, warga Bengkong yang juga bekerja di wilayah Batamcenter. Ia mengaku cemas setiap kali pulang malam melewati Jalan Kawasan Industri Executive – Kawasan Industri Tunas karena PJU mati dan jalan jadi gelap.
“Apakah semua itu karena kabelnya atau alatnya dicuri lagi atau sengaja dimatikan. Kalau diperhatikan dititik-titik tersebut saja yang sering mati dan padamnya juga lama, ” ucap Yudi.
Ia menegaskan, masyarakat perlu timbal balik kenyamanan dari pemerintah ddaera. Pasalnya masyarakat juga punya andil saat bayar listrik setiap bulannya. “Heran saja kenapa hanya titik-titik itu saja yang hilang. Kalau pun memang dicuri mesti harus di padang CCTv biar tau siapa yang nyuri, ” tegas Yudi. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra