batampos – Kabut asap akibat kebakaran hutan masih menyelimuti wilayah Batam. Bahkan dari hasil pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam pada Minggu (8/10), kriteria udara masih berada di level tidak sehat. Meski begitu aktivitas sekolah semua jenjang pendidikan belum diliburkan.
Sejumlah orang tua mulai khawatir anak mereka terkena penyakit karena terpapar kabut asap yang semakin tebal. Anita, salah satu orang tua mengaku anaknya yang baru berusia tujuh tahun sudah mulai batuk-batuk sejak sepekan ini atau semenjak kabut asap semakin tebal menyelimuti Batam.
“Jumat kemarin gak masuk sekolah karena batuk, kita takut kabut asap ini berdampak pada kesehatan anak,” ujarnya.
Baca Juga:Â Kualitas Udara Tidak Sehat, Ini Penjelasan Dinkes Batam Terkait Kesehatan
Hal senada juga dikatakan Arumi, warga Batuaji. Ia mengaku anaknya sudah tiga hari tidak masuk sekolah karena batuk dan demam. Bahkan beberapa teman-temannya juga tidak masuk sekolah karena demam.
“Kita gak tau juga apa karena asap ini apa tidak. Kalau dirasa membahayakan mending belajar dari rumah aja sampai kondisi betul-betul aman,” tuturnya
Kepala Dinas Pendidikan Batam Tri Wahyu Rubianto mengatakan, proses belajar mengajar di tingkat PAUD hingga SMP sederajat masih diberlakukan sistem tatap muka seperti biasa. Selain itu, Surat Edaran Nomor 1616/600.4/X/2023 mengenai antisipasi kualitas udara di Kota Batam juga telah disampaikan pada seluruh Satuan Pendidikan di Kota Batam.
“Sistem belajar mengajar masih seperti biasa. Kita juga sudah kita sampaikan SE ke seluruh Satdik,” ujarnya Minggu (8/10).
Baca Juga:Â ISPU Semakin Menurun, Kualitas Udara Batam Masih Tidak Sehat
Untuk menyikapi kondisi saat ini, Kadisdik Batam menghimbau kepada seluruh orang tua, wali murid untuk dapat membekali dan menyarankan anak-anaknya menggunakan masker selama beraktivitas di luar ruangan. Memperhatikan pola hidup sehat sehingga lebih terjaga kesehatan khususnya dari ISPA.
“Himbauan ini juga sudah kita sampaikan pada seluruh satuan pendidikan di Batam mulai dari Paud hingga SMP,” ungkap Tri.
Ia menambahkan, selama satu pekan ke depan Disdik Batam akan mengevaluasi sebelum diputuskan apakah akan tetap dilakukan belajar dari sekolah seperti biasa (luring) atau daring atau belajar dari rumah apabila kondisi udara semakin buruk.
“Sepekan ini akan kita evaluasi, Mudah-mudahan kondisi udara semakin membaik dan siswa dapat belajar seperti biasa,” pungkasnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra