Minggu, 6 Oktober 2024

Pak Kadisnaker Akui di Batam, Generasi Z Sulit Dapat Kerja

Berita Terkait

spot_img
pegawai karyawan
Pekerja pabrik menaiki bus saat pulang kerja di Batuaji. (F. Dalil Harahap/Batam Pos)

batampos – Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah mengatakan lulusan yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan industri. AKibatnya ketersediaan lapangan kerja dengan jumlah pencari kerja di masa depan diprediksi tidak seimbang. Generasi Z atau mereka yang kelahiran 1996-2012 terancam sulit mendapat pekerjaan.

Menanggapi ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti menyampaikan untuk kota Batam hal ini sebenarnya sudah terjadi.

Persaingan kerja semakin ketat, karena jenis kebutuhan industri tidak bisa dipenuhi oleh pencari kerja yang ada saat ini. Batam dikenal dengan kota industri, permintaan paling banyak itu didominasi dari welder, galangan kapal, hingga bidang teknologi atau IT.

“Sementara yang ada saat ini adalah tamatan SMA non skill, atau sarjana soft skill yang jurusannya tidak sesuai dengan dunia industri di Batam. Hal ini menjadi penyebab pengangguran itu ada, dan serapan tenaga kerja rendah, karena faktor tersebut,” jelasnya, saat dijumpai di Sekupang, Rabu (22/5).

Rudi menambahkan untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan serapan tenaga kerja, menurutnya bisa dimulai dari bangku pendidikan.

Pendidikan SMK atau vokasi menjadi landasan awal untuk menyiapkan pelajar dalam memasuki industri kerja. Misalnya di Batam ini kebutuhan sudah pasti tenaga welder, Offshore, hingga teknik rekayasa dan teknologi digital.

Sementara untuk pendidikan vokasi yang tersedia saat baru ke arah pariwisata, untuk bidang yang tinggi permintaan tersebut belum ada.

“Kurikulum merdeka sebenarnya sudah mengarah ke sana, tinggal bagaimana pemerintah daerah untuk menyiapkan satuan pendidikan untuk menunjang dan mendukung program tersebut,” ungkapnya.

Hal ini sebenarnya sudah berjalan di luar negeri. Misalnya Singapura, pemerintah sudah memiliki data anak yang akan lanjut kuliah dengan yang hanya sampai tingkat menengah atas. Sehingga pemetaan persiapan masa depan mereka lebih jelas.

“Mereka tidak kuliah tersebut diberikan pendidikan dan kesiapan menghadapi dunia kerja. Sehingga ketika mereka berhasil menyelesaikan pendidikan, mereka langsung terserap,” tambah Rudi.

Ia juga mengimbau kepada calon pencari kerja yang menjadikan Batam sebagai destinasi dalam mencari pekerjaan. Agar mempersiapkan diri dengan keahlian yang dibutuhkan di sektor industri yang ada di Kota Batam.

“Sehingga ketika datang ke Batam langsung diterima, dan tidak menjadi pengangguran. Kalau kondisi saat ini kan sebaliknya, datang dulu, soal lowongan pekerja belakangan. Sehingga mereka masuk dalam angka pengangguran terbuka, sampai mereka terserap,” bebernya.

Untuk itu, kepada mereka yang saat ini akan melanjutkan pendidikan, dan bertujuan ke Batam sudah punya gambaran kebutuhan industri saat ini dan ke depannya.

“Saran saya tetap persiapkan diri dengan matang, dan pilihlah jurusan sesuai dengan kebutuhan industri yang saat ini mendominasi,” tutup Rudi. (*)

Reporter : YULITAVIA

 

spot_img

Update