batampos – Juru parkir tanpa karcis dan seragam parkir masih banyak ditemui di Batuaji dan Sagulung. Lokasi pasar kaget yang paling banyak jukir yang tak beraturan tersebut.
Ini sudah lama dikeluhkan masyarakat karena memang meresahkan. Perilaku tak sopan juga ditunjukkan oleh para jukir liar ini. Uang parkir diminta sesuka hati mereka karena masyarakat tidak diberi karcis yang mematok berapa biaya parkir yang harus dibayar.
“Kadang kasih Rp 5.000 alasan tak ada kembalian. Mobil juga kadang mau dipalakkin sampai Rp 10 ribu. Tak tahu kemana uang parkir itu karena memang tak ada karcisnya. Seragam saja tak ada, ” ujar Andre, yang kesal dengan keberadaan jukir di pinggir jalan depan Merlion, Marina, Batuaji.
Maraknya jukir tanpa karcis ini juga mengharuskan warga untuk bayar biaya parkir lebih dari sekali meskipun masih dalam kawasan yang sama. Ini karena jukir dalam satu lokasi bisa lima sampai enam orang, sehingga saat pemilik kendaraan berpindah ke tempat lain maka akan dikenai biaya parkir lagi.
“Sudahlah sesuka hati mereka minta uang parkir, kita juga tak tahu kemana uang ini perginya,” kata Herdi, warga lainnya.
Tidak itu saja keresahan warga ini juga disebabkan ulah sang jukir sendiri. Jukir di lokasi pasar kaget atau tempat keramaian lain di luar parkir berlangganan, kerap berperilaku kasar terhadap pemilik kendaraan.
Pengendara perempuan sering mengeluh sebab para jukir tak segan memaki atau merusak sepeda motor pengunjung karena mempertanyakan karcis atau legalitas pekerjaan mereka tersebut. “Karena tidak diawasi makanya jadi sesuka hati mereka. Orang-orang ini (jukir) seperti dipelihara untuk memeras warga,” sebut Susi.
Wargapun berharap agar Dinas Perhubungan Kota Batam segera turun mengawasi dan menertibkan keberadaan jukir yang dikeluhkan tersebut. (*)
Reporter : Eusebius Sara
