Minggu, 10 November 2024

Pantauan dan Kabar dari Rempang: Petani Minta Perhatian

Berita Terkait

spot_img
Sutaji, petani di Sembulang Hulu RT 01/RW 01, Rempang saat melakukan perawatan tanamannya, Selasa (26/9). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Badan Pengusaha (BP) Batam akan membangun rumah warga yang terdampak relokasi di kampung Tanjung Banun, Rempang. Akan tetapi rencana pemerintah tak berbanding lurus, pasalnya belum ada tanda-tanda pengerjaan rumah yang dijanjikan kepada warga tersebut.

Salah satu warga, Awang Cik, mengaku tak keberatan dengan datangnya warga baru nantinya di kawasan tersebut.

Ia pun belum mengetahui pasti, di mana lokasi baru tersebut. Namun, yang jelas lokasi tersebut bukan bagian dari pemukiman yang saat ini ada.

Baca Juga: Polda Kepri Tangkap Dua Warga Batam Penyebar Hoaks Tentang Ustaz Abdul Somad

“Dengar-dengar sih di atas tower atas sana, tapi belum pasti juga. Infonya baru itu,” ujar dia, Selasa (26/9).

Terpisah, penolakan relokasi masih terjadi di Rempang kali ini muncul dari petani di wilayah jalan Sembulang Hulu. Warga mengaku sudah tidak bersemangat lagi usai mengetahui lahan kebunnya akan di relokasi.

“Bertani sudah tak semangat lagi, tanam tanam gitu aja. Rata rata lahan milik sendiri dan numpang garap lahan orang, sewa lahan,” ujar Sutaji.

Untuk sewa saja diatas lahan satu hektare Rp 3 juta pertahun. “Disini 70 persen sewa dan 30 persen milik sendiri,” kata dia

Harapannya agar lahan mereka tidak gusur. Jikapun proyek relokasi ini berjalan, warga meminta perhatian dan dapat pertanian penggantinya.

“Sesuai dengan usaha kami. Karena kami punya keluarga, dan masih ada anak untuk melanjutkan bersekolah,” ungkapnya.

Baca Juga: Rudi Pastikan 28 September Bukan Tenggat Waktu Relokasi di Rempang

Ia bersama warga pun masih kerap didatangi petugas sosialisasi untuk menawarkan mendaftarkan diri.

“Datang petugas tidak ada pemaksaan, lalu disarankan tanda tangan pendaftaran. Apa yang dijanjikan dapat rumah,” sebutnya.

Ia bersama satu kelompok petani terdiri dari 13 anggota. Masing-masing anggota bisa menghasilkan 200 kg sayur per orang dalam satu hari.

“Ini baru satu kelompok saja, belum lagi tempat lain,” kata dia. (*)

 

 

Reporter: Azis Maulana

 

spot_img

Update