Sabtu, 21 September 2024

Panti Pijat Plus-Plus Semakin Mengkuatirkan di Batuaji

Berita Terkait

spot_img
IMG 20240130 WA0068
Salah satu panti pijat di Batuaji. Foto: Eusebius Sara/Batam Pos

batampos – Panti pijat yang menjamur di wilayah Batuaji dan Sagulung kembali jadi perbincangan hangat masyarakat di sana, menyusul kejadian tewasnya seorang pria di kamar terapis, beberapa hari yang lalu. Tewasnya pria tersebut membuktikan bahwa panti pijat ini hanya kedok saja untuk layanan terapis. Layanan sesungguhnya adalah adalah prostitusi terselubung.

Masyarakat berharap kejadian tersebut jadi pintu masuk instansi pemerintah terkait untuk melakukan penertiban sebab semakin hari semakin meresahkan.
Sejumlah warga yang dijumpai Batam Pos mengaku tidak ada batasan atas operasinya panti pijat yang dikeluhkan ini. Siapa saja dan kapan saja bisa masuk asalkan bisa bayar. Ini mengkuatirkan.
Masyarakat terutama kaum ibu-ibu risih, kuatir anak atau suami mereka terjebak dengan layanan pijat plus-plus tersebut.
“Pernah saya lewat disitu, ada bapak-bapak lewat juga ditawarin terang-terangan orang itu. Saya jadi kuatir dengan anak lajang saya dan juga suami saya. Nanti lewat disitu dirayu kayak gitu juga. Mohonlah ini ditindak,” kata Merlin, warga Bukit Tempayan, Batuaji.
Batam Pos yang menelusuri lokasi panti pijat di deretan Ruko Waheng Center juga mendapati hal yang sama. Terapis pijat yang umumnya adalah wanita berdandan menor merayu siapa saja yang lewat. Bahkan mereka terang-terangan menawarkan jasa layanan plus-plus.
“Murah kok, pokoknya aman,” ujar wanita terapis di dekat pasar Melayu.
Selain deretan Ruko Waheng Center, panti pijat ini juga menjamur di Ruko Mitra Mall dan sekitarnya. (*)
Reporter: Eusebius Sara 
spot_img

Update