batampos – Wabah Human Metapneumovirus (HMPV) yang saat ini merebak di Malaysia tidak mengganggu aktivitas pariwisata di Batam. Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, memastikan hingga saat ini belum ada travel warning yang dikeluarkan pemerintah Indonesia terkait penyebaran virus tersebut.
“Sampai saat ini, belum ada arahan travel warning dari pemerintah. Kunjungan wisatawan ke Batam masih stabil, termasuk data kunjungan hingga November 2024,” ujar Ardiwinata, Selasa (7/1).
Menurutnya, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan sejak pandemi COVID-19 menjadi modal penting dalam menghadapi potensi penyebaran penyakit, termasuk HMPV. Tren pariwisata sehat, kata dia, kini sudah menjadi kebiasaan baik bagi wisatawan maupun masyarakat lokal.
Baca Juga:Â Waspada Penyebaran HMPV dan Influenza A, Bandara Hang Nadim Tingkatkan Kewaspadaan
“Jika merasa sakit, masyarakat sudah terbiasa memakai masker. Selain itu, kebiasaan menjaga kebersihan juga semakin meningkat,” tambahnya.
Meski demikian, Ardiwinata tetap mengimbau masyarakat Batam yang memiliki rencana perjalanan ke Malaysia agar tetap berhati-hati. Ia menyarankan untuk mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin, seperti menjaga kebersihan, menggunakan masker saat merasa tidak fit, dan menghindari tempat keramaian jika memungkinkan.
“Kita berharap tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, kewaspadaan harus tetap menjadi prioritas,” tegasnya.
HMPV sendiri merupakan virus yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti flu atau bronkitis. Penyebarannya mirip dengan virus pernapasan lainnya, yaitu melalui droplet atau kontak langsung dengan penderita. Hingga kini, otoritas kesehatan di Malaysia sedang berupaya menekan penyebaran virus tersebut agar tidak meluas.
Baca Juga:Â Gagal Lolos Seleksi Guru PPPK di Batam: Tuntut Prioritas, Pemko Tunggu Kebijakan Pusat
Ardiwinata juga menambahkan bahwa Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kesehatan terus memantau situasi ini. Koordinasi antara instansi terkait dilakukan untuk memastikan langkah antisipasi tetap berjalan.
Pariwisata di Batam sendiri hingga kini menjadi salah satu sektor unggulan yang menyumbang pendapatan besar bagi daerah. Dengan stabilitas kunjungan wisatawan yang terjaga, Ardiwinata optimistis pariwisata Batam tetap tumbuh meski menghadapi berbagai tantangan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait kasus hMPV di Indonesia.
“Sebagian besar lonjakan kasus hMPV dilaporkan di China, terutama di wilayah utara dan di kalangan anak-anak di bawah usia 14 tahun. Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan memastikan bahwa belum ada laporan kasus hMPV,” ujar Didi, Senin (6/1).
Baca Juga:Â Polresta Barelang Lakukan 718 Operasi Cipkon Sepanjang Tahun 2024, Amankan Ribuan Motor
Menurut Didi, hMPV merupakan virus yang menyerang saluran pernapasan dan memiliki gejala yang mirip dengan influenza, seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas. Virus ini umumnya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi dapat berisiko serius bagi kelompok rentan, seperti lansia, anak-anak, dan orang dengan daya tahan tubuh rendah.
“Kalau orang dewasa yang sehat, sebetulnya virus ini tidak terlalu berbahaya. Tetapi, anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti pasien yang sedang menjalani transplantasi atau menggunakan obat imunosupresan, perlu lebih berhati-hati,” jelasnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra