Kamis, 19 September 2024
spot_img

Pariwisata Berbasis Budaya Melayu Bisa Jadi Andalan Kepri di Tengah Modernisasi

spot_img

Berita Terkait

spot_img
KSM2
Penampil unjuk kebolehan menyajikan tarian andalan saat tampil di acara Kenduri Seni Melayu yang digelar Jumat (7/6) hingga Minggu (9/6) malam di kawasan Harbour Bay, Batuampar. Foto: Disbudpar untuk Batam Pos

batampos – Pariwisata berbasis kebudayaan Melayu dinilai dapat memberikan warna baru bagi sektor ini, sekaligus mempertahankan identitas lokal di tengah gempuran modernisasi pariwisata.

Demikian disampaikan oleh Ketua DPD Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Kepri, Mulyadi Tan. Dia menyatakan optimisme tinggi terkait keberlanjutan dan perkembangan sektor pariwisata di wilayahnya.



Dalam upaya mendorong pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), ia berencana memanfaatkan kekayaan budaya lokal sebagai daya tarik utama. Budaya Melayu, kata dia, memiliki potensi besar untuk menjadi magnet bagi para wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Baca Juga: Pemko Batam Perkuat Sistem Penyaluran Insentif Guru Swasta Lewat Aplikasi EDU-Insentif

“Kepri memiliki warisan budaya Melayu yang sangat kaya. Ini adalah aset penting yang harus kita angkat untuk menarik lebih banyak wisatawan,” katanya, Senin (16/9).

Salah satu strategi yang akan diusung oleh DPD Asparnas Kepri adalah dengan menyelenggarakan berbagai acara yang mengangkat tema kebudayaan Melayu. Lewat event budaya, wisatawan dapat lebih mengenal dan menghargai keunikan tradisi Melayu, mulai dari seni, musik, hingga kuliner khas yang dimiliki Kepri.

Selain itu, pria yang akrab disapa Ahi ini juga melihat potensi besar dari sport tourism, atau pariwisata berbasis olahraga. Kombinasi antara acara olahraga dengan sentuhan budaya Melayu diharapkan dapat memberikan pengalaman unik bagi wisatawan.

“Kita akan buat event yang menggabungkan olahraga dengan budaya. Ini tidak hanya meningkatkan kunjungan, tetapi juga melestarikan budaya kita,” ujarnya.

Baca Juga: Resmi Dibuka Kembali, Masjid Agung Batam, Kini Bernama, Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam

Dengan optimisme tinggi, Ahi meyakini pariwisata Kepri akan mampu bangkit dan berkembang pesat melalui pendekatan yang mengedepankan kekayaan budaya dan inovasi event. Kepri, yang dikenal sebagai pintu gerbang utama bagi wisatawan asing ke Indonesia, khususnya dari negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, dinilai memiliki peluang besar untuk kembali menjadi destinasi unggulan di Asia Tenggara.

Sebagai langkah nyata, Asparnas Kepri terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata, guna mewujudkan visi tersebut.

“Ini adalah usaha bersama. Dengan kolaborasi yang solid, kita bisa memaksimalkan potensi Kepri dan menjadikannya destinasi wisata berkelas dunia,” ujarnya.

Baca Juga: Warga Padati Pantai Melayu dalam Momen Libur Panjang Akhir Pekan

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata, mengapresiasi seluruh langkah yang dilakuakan oleh Asparnas. Di Batam saja, baru-baru ini organisasi tersebut mampu mendatangkan ribuan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk mengikuti event fun run.

“Ini menjadi pemantik awal dan geliat pariwisata kita. Semua ini sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batam, dimana akses sudah di bangun, begitu juga dengan tempat-tempat wisata,” katanya. (*)

 

Reporter: Arjuna

spot_img
spot_img

Update