batampos.co.id – Kepala Satpol PP Kota Batam, Salim, mengatakan, belum menentukan jadwal penggusuran gedung Pasar induk Jodoh kembali dilakukan.
Ia mengaku jadwal tersebut akan dirapatkan kembali bersama
Tim.
”Waktunya masih akan dirapatkan lagi,” ujarnya singkat seperti yang diberitakan Harian Batam Pos edisi Rabu (28/7/2021).
Meski demikian, pembongkaran Pasar Induk Jodoh harus segera dituntaskan. Pasalnya penuntasan pasar ini merupakan syarat yang harus dipenuhi, agar proses pembangunan pasar bisa dilanjutkan tahun depan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Gustian Riau, mengatakan, lokasi Pasar Induk sudah harus bersih tahun ini.
Pembongkaran pasar dilakukan bertahap, dan sekarang harus bersih semua, agar segera bisa dibangun.
Penataan lokasi ini harus selesai. Namun, terkendala beberapa faktor, salah satunya masih ada warga yang tinggal di lokasi tersebut.
Pihaknya tidak memiliki opsi bagi warga yang saat ini masih memilih tinggal di area tersebut.
”Kami minta pindah saja. Karena sudah mau ditata dan dibangun kembali. Kemarin kami diinformasikan kalau lelang untuk pembangunan area baru sudah selesai dilaksanakan, karena itu daerah ini harus segera bersih,” ujarnya.
Selain itu, proses pembongkaran ini juga merupakan salah satu syarat dari pihak kementerian, agar pemerintah pusat dapat menurunkan dana pembangunan kembali Pasar Induk Jodoh.
”Karena lelang sudah selesai, dan lokasi ini akan dibangun
kembali dengan konsep yang lebih moderen. Pembangunan ini nantinya juga bertujuan untuk memulihkan kondisi yang saat ini sudah tidak layak. Kalau sudah dibangun pasti lebih baik, dan diharapkan lebih banyak manfaatnya bagi pedagang di sekitar sini,” beber mantan Kepala Dinas PTSP ini.
Gustian mengakui penggunaan bangunan ini juga sudah tidak sesuai. Ada beberapa oknum yang memanfaatkan bangunan menjadi rumah sederhana dan disewakan dengan harga yang murah.
”Terkendala dengan adanya warga yang memilih tinggal di area tersebut,” imbuhnya.
Terkait tempat relokasi bagi mereka yang selama ini menghuni atau tinggal di bangunan tersebut, dengan tegas Gustian mengatakan tidak dapat memenuhi permintaan mereka untuk dicarikan tempat tinggal baru.
”Tak bisa kami penuhi. Makanya dari tahun lalu kami sudah mulai melakukan berbagai macam pendekatan, termasuk memberikan surat peringatan untuk segera meninggalkan lokasi ini. SP 3 sudah kami berikan untuk mereka, namun mereka tetap saja enggan pindah. Mau tidak mau akhirnya harus kami eksekusi,” terangnya.
Ia melanjutkan, proses pembangunan lokasi pasar, pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mulai pengerjaan tahun 2022 mendatang.
Pasar akan dibangun lebih modern dengan konsep yang lebih baik, karena juga akan menjadi percontohan bagi pasar di daerah lain.
Nantinya pihak kementerian akan melakukan pembangunan pasar dengan memisahkan pasar basah dan pasar kering sehingga
memudahkan masyarakat Batam, serta menjadi lokasi percontohan mengenai konsep pasar modern di wilayah Kepulauan Riau.
”Rencananya dibangun kembali lima lantai dengan konsep pasar basah dan kering dipisah. Serta lebih nyaman dibanding dengan pasar yang sudah ada,” tutup Gustian.(jpg)