Sabtu, 30 November 2024
spot_img

Pasar Rp2,5 Miliar Terbengkalai di Batam, Begini Kondisinya Sekarang

Berita Terkait

spot_img
Pasar Rakyat Wan Sri Beni yang berada di Marina, Tanjungriau, Sekupang tidak kunjung digunakan atau terbengkalai. Foto: Rengga Yuliandra/Batam Pos

batampos – Pasar Rakyat Wan Sri Beni yang berada di Marina, Kelurahan Tanjungriau, Sekupang tidak kunjung digunakan atau terbengkalai.

Pasar yang dibangun sejak 2020 lalu menggunakan dana APBN hingga Rp 2,5 miliar itu tak pernah sekalipun dipakai untuk berjualan. Lokasi pasar ini berada di samping Perumahan Devin Premier.


Berbeda dengan pasar pada umumnya. Pasar sejatinya jadi pusat keramaian namun tidak bagi pasar yang satu ini.

Bahkan sejak selesai pembangunan sampai saat ini, pasar tersebut tak dibiarkan terbengkalai begitu saja. Bahkan, sejumlah fasilitas pendukung di pasar tersebut sudah rusak dan bahkan hilang.

Baca Juga: Buka Pelatihan GAP dan GBS, Jefridin: Ini Wujud dan Komitmen dari Pak Wali Kota

“Sudah macam pasar hantu, bukan pasar lagi, ” ujar Arif warga sekitar, Rabu (21/6).

Selain lokasinya yang berada di tengah hutan, katanya, banyak masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan pasar bantuan program Kementerian tersebut. Bahkan untuk sampai ke Pasar Rakyat Wan Sri Beni ini, harus melewati jalan tanah.

“Lokasi pun cukup jauh dari jalan raya dan rumah warga. Setau saya sejak pertama kali selesai dibangun tak pernah diisi oleh pedagang,” ungkap Arif.

Baca Juga: BTP Ajak Mahasiswa Baru Asah Keahlian dan Raih Kesempatan Kerja Hingga Luar Negeri

Pantauan Batam Pos di lokasi, Minggu sejumlah material pasar sudah rusak, mulai dari partisi, rolling door, pintu kamar mandi hingga instalasi kabel listrik.

Selain itu, plafon pasar juga sudah mulai rusak dan berjatuhan. Bola lampunya juga sudah banyak yang hilang serta kaca bangunan pasar banyak yang pecah.

“Tak tau juga apa gunanya pasar ini. Hanya buang anggaran saja, bangun yang lain malah lebih efektif saya pikir, ” ujarnya.

Dari jalan Marina City ke Pasar Wan Sri Beni, jaraknya sekira 800 meter. Di bagian atas pasar tertulis Kementerian Perdagangan.

Baca Juga: Imigrasi Batam Temukan Warga Singapura Kantongi Indentitas Indonesia

“Ya kalau seperti ini terkesan dipaksakan dan buang-buang anggaran. Saya aja juga baru tahu ada pasar di tengah hutan ini,” ujar Yatno, warga Kota Mas, Marina.

Ia menyayangkan pembangunan pasar ini, apalagi duit yang digelontorkan tidak sedikit.

“Sayang sekali, bangun pasar mahal-mahal tapi enggak pernah dipakai. Coba duitnya buat modal usaha atau pinjaman lunak, ada manfaat langsung bagi masyarakat tentunya,” ungkap Yatno.

Lurah Tanjungriau, Syamsudin, membenarkan, Pasar Rakyat Wan Sri Beni di Marina ini belum pernah digunakan. Ia mengaku sudah pernah mendatangi pasar tersebut dan mendapati sejumlah fasilitas pasar yang rusak dan juga hilang.

Baca Juga: Tergiur Tawaran Kerja Kawan Lama, 2 Pria di Batam Dihukum Penjara 11 Tahun

“Sampai saat ini belum ada informasi kapan dibuka. Saya tak paham juga kenapa di bangun di sana karena lokasinya juga sepi dan jauh pemukiman warga,” ujarnya.(*)

Bahkan dari masukan sejumlah warga meminta agar pasar ini dijadikan sekolah sehingga lebih terasa manfaatnya.

“Ada juga yang minta seperti itu. Intinya sampai saat ini belum ada informasi kapan pasar itu akan dibuka,” ungkap Syamsuddin.(*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update