Sabtu, 21 September 2024

Pasien Penyakit DBD Paling Banyak Dirawat di RSUD Embung Fatimah

Berita Terkait

spot_img
ilustrasi demam berdarah
Ilustrasi. Foto: Jawapo.com

batampos – Pasien penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi paling banyak menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah. Direktur RSUD Embung Fatimah, Sri Widjayanti Suryandari mengatakan, sepanjang tahun 2022 lalu, RSUD Embung Fatimah merawat 333 pasien DBD, yang menjadikannya tertinggi di tahun 2022.

“Ya, dari 10 penyakit tertinggi yang dirawat inap itu paling banyak pasien DBD,” katanya, Senin (20/2).



Peningkatan kasus DBD yang ditangani di rumah sakit pada saat memasuki musim hujan. Terlebih lagi, kasus DBD bersifat fluktuatif. Dimana disaat musim hujan penyakit DBD akan meningkat. Bila dilihat dari penyebaran wilayah, kasus wabah penyakit ini menyebar di semua wilayah di Kota Batam.

Tingginya curah hujan saat ini mempengaruhi peningkatan kasus DBD di Batam. Genangan air yang timbul setelah hujan berpotensi menjadi sarang nyamuk untuk berkembangbiak.

Baca Juga: Pengendara Sepeda Motor Tewas Terlindas Truk Gandeng di Tanjunguncang

Sri mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan menjalankan 3M. 3M itu adalah menguras wadah penampungan air secara rutin, menutup wadah penampungan air dan mengubur barang-barang bekas karena bisa menjadi tempat berkembangbiak nyamuk aides aegypti.

 

“Banyak genangan air selama musim hujan sehingga perlu menjadi perhatian kita bersama,”himbaunya.

Selain DBD, kasus tertinggi lainnya yang ditangani RSUD Embung Fatimah sepanjang tahun 2022 adalah trauma center pasien kecelakaan serta posisi ketiga pasien diabetes melitus.

“Trauma sering sekali berhubungan dengan kecelakaan lalu-lintas, kerja, dan olahraga. Lalu ada juga diabetes melitus juga tinggi mencapai 138 kasus sepanjang tahun lalu,” bebernya.

Baca Juga: Polisi Tingkatkan Patroli di Pertokoan dan Perbankan di Batam

Seperti diketahui, Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat, sepanjang tahun 2022 lalu ada sebanyak 902 kasus DBD. Dari jumlah kasus itu sebanyak enam pasiennya meninggal dunia.

Bila dibanding tahun sebelumnya, angka DBD tahun 2022 ini mengalami kenaikan. Dimana tahun 2021 berjumlah 710 kasus DBD dengan 4 kasus kematian. Lalu pada tahun 2020 ada 763 kasus dengan kasus kematiannya sebanyak tiga orang.

Kepala Dinas Keaehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, masih terus mengaktifkan kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik), sebagai salah satu upaya di dalam menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mulai meningkat.

Dia mengatakan pihaknya juga mengumpulkan puskesmas segera mengaktifkan kegiatan jumantik, dimana nantinya akan mengarahkan kader jumantik untuk melakukan pemeriksaan jentik di rumah yang terkonfirmasi DBD. Selain mengaktifkan peran jumantik, Dinkes Kota Batam tetap melaksanakan sesuai Edaran walikota terkait DBD. Melaksanakan penguatan pemantauan angka bebas jentik oleh kader Jumantik serta memantau langsung kepadatan atau beresiko vektor DBD dipantau langsung oleh Puskesmas wilayah masing-masing.

“Melalui langkah-langkah ini kami harapkan mampu meminimalisir angka DBD,” tuturnya. (*)

 

 

Reporter : Rengga Yuliandra

spot_img

Update